[ad_1]
Liputanbangsa.com, Mungkid – Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Ketep Summit Fest kembali digelar. Jumat (2/12) malam, menjadi pembuka acara festival terbesar di Ketep Pass, Kabupaten Magelang tersebut.
Ketep Summit Fest dibuka Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein dengan pemukulan gong serta peluncuran mobil jeep jelajah Merapi Merbabu.
Achmad Husein mengatakan, Ketep Summit Fest menjadi salah satu upaya meningkatkan promosi Daya Tarik Wisata (DTW) Ketep Pass serta potensi wisata alam dan budaya sekitarnya. Sekaligus mengenalkan etalase produk Kabupaten Magelang.
Kegiatan bertajuk Symphony Rindu ini, dilaksanakan di area parkir bagian atas Ketep Pass, Jumat (2/12) sampai Minggu (4/12). Keindahan alam dengan pemandangan gagahnya Gunung Merapi serta Merbabu, menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
Husein menjelaskan Symphony Rindu memiliki makna, kerinduan alam, ruang, dan waktu berekspresi serta berkarya. Menurutnya, pandemi membelenggu semua lini, termasuk melumpuhkan sendi-sendi kehidupan.
Meski belum sepenuhnya usai, dia ingin seluruh sektor terus berekspresi serta berkarya melalui ruang dan waktu. Agar kehidupan terus berjalan dan pulih lebih cepat. “Selama dua tahun ini, pariwisata tidak hanya tidur, tapi mati suri,” ujarnya.
Ia berharap Ketep Summit Festival yang sudah keempat kalinya ini bisa menjadi agenda unggulan pariwisata Kabupaten Magelang untuk mempromosikan daya tarik wisata di wilayah ini.
Apalagi di awal 2023 tersedia daya tarik wisata baru yang akan menjadi unggulan juga. Disampaikan, Ketep Summit Festival menjadi daya tarik di wilayah Kabupaten Magelang. Seperti di beberapa daerah lainnya, yakni Banjarnegara yang memiliki Pal Dieng. “Kita berharap festival ini menjadi embrio penyelenggaraan acara unggulan setiap tahun untuk objek wisata yang ada di Kabupaten Magelang.
Nantinya Ketep Summit Festival ini akan menjadi embrio, sebuah festival kesenian dan budaya di dataran tertinggi di Kabupaten Magelang,” ucapnya. Dengan konsep acara MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) menurutnya sangat efektif untuk menarik wisatawan dari luar daerah.
Sementara itu, Direktur Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Ketep Pass, Mul Budi Santoso mengatakan, pihaknya menargetkan kunjungan 15.000 orang. Acara yang sudah diselenggarakan sejak 2017 ini tak semata untuk mempromosikan Ketep Pass, tetapi juga mengenalkan objek wisata lain di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan sekitarnya.
Seperti, agrowisata petik buah stroberi di Desa Banyuroto, Gunung Gupak dengan suguhan pemandangan tujuh gunung (Desa Wulunggunung), dan Bukit Grenden di kaki Gunung Merbabu (Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang). “Tahun depan Ketep Summit Fest tidak hanya di Ketep Pass, akan dibagi sekitar kawasan. Jadi, semangatnya kawasan Ketep Pass,” ucapnya.
Ia menyampaikan, selama festival, Ketep Pass tetap menerima kunjungan wisatawan umum. Pihaknya juga sudah menyediakan kantong-kantong parkir di kawasan Ketep Pass. Mengingat area parkir digunakan untuk pertunjukan. “Di hari terakhir, kita berharap ada rekayasa lalu lintas dan pemberlakuan one way. Agar kendaraan tidak menumpuk di sepanjang jalan,” ujarnya. (rfk/web/lis)
Reporter:
Rofik
[ad_2]
liputanbangsa.com