Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Demam agar Tak Makin Parah – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comDemam merupakan respons tubuh terhadap penyakit yang kerap terjadi. Saat dan setelah demam, hindari konsumsi makanan ini agar demam tak makin parah.

Demam adalah kondisi peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius. Umumnya demam merupakan gejala sebuah penyakit.

Mengutip Halodoc, suhu tubuh yang meningkat atau demam merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia untuk memerangi infeksi.

Demam biasanya juga diiringi nyeri kepala, menggigil, hingga keringat dingin.

Ketika demam, penting untuk memperhatikan asupan makanan. Pilih yang mudah dicerna dan mengandung nutrisi penting untuk bantu memulihkan kesehatan tubuh.

Lalu hindari konsumsi makanan yang memperburuk gejala demam dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Mengutip Times of India (26/2/2024), ini 10 makanan yang sebaiknya dihindari saat dan setelah demam:

1. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu atau dairy products seperti keju dan yogurt dapat meningkatkan produk lendir dan penyumbatan pada beberapa orang.

Dua kondisi itu dapat memperburuk sistem pernapasan yang biasanya juga ikut terganggu saat kondisi demam.

 

2. Makanan dan Minuman Manis

Konsumsi makanan dan minuman manis tidak bagus untuk kondisi kesehatan secara umum, termasuk ketika demam.

Sebab konsumsi keduanya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan inflamasi atau kondisi peradangan dalam tubuh.

Dua kondisi tersebut dapat menghalangi tubuh dalam melawan infeksi yang terjadi. Alhasil demam jadi sulit turun.

 

3. Daging Berlemak

Konsumsi daging berlemak saat demam juga tidak dianjurkan. Meski ide menyantap steak dan daging olahan seperti sosis hingga nugget terdengar menarik selera, tapi hindari konsumsinya saat demam.

Sebab daging berlemak dan daging olahan tinggi akan lemak jenuh. Konsumsinya dapat memperberat kerja sistem pencernaan, hingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa lesu.

 

4. Makanan Tinggi Serat

Makanan yang juga perlu dihindari saat demam adalah makanan tinggi serat seperti bijian, kacang, dan sayuran. Jenis makanan ini tergolong sulit dicerna.

Mengonsumsinya juga berisiko kembung dan menimbulkan ketidaknyamanan di perut, terlebih saat sistem pencernaan sudah terganggu.

 

5. Buah Citrus

Saat demam, beberapa orang mendambakan buah citrus seperti jeruk dan lemon yang menyegarkan.

Hindari dulu konsumsinya karena asam pada buah citrus dapat mengiritasi tenggorokan dan perut.

Bila dikonsumsi, buah citrus berpotensi memperburuk gejala demam seperti sakit tenggorokan dan mual.

 

6. Kafein

Tak hanya makanan, asupan minuman juga perlu diperhatikan saat demam. Hindari minuman kafein seperti kopi, teh, dan minuman energi karena dapat memicu dehidrasi.

Minum minuman berkafein juga dapat mengganggu jam tidur. Padahal saat demam, seseorang perlu tidur dengan cukup agar cepat pulih.

 

7. Minuman Alkohol

Beberapa orang mungkin nekat minum minuman alkohol saat demam. Namun ini bukan ide bagus karena minuman alkohol memicu dehidrasi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan konsumsi minuman alkohol, tubuh jadi sulit melawan infeksi akibat demam. Bukan tidak mungkin, kondisi demam jadi berkepanjangan.

 

8. Gorengan

Makanan yang juga harus dihindari saat demam adalah gorengan. Di balik kriuk renyahnya, gorengan tinggi kandungan lemak tidak sehat yang sulit dicerna.

Makan gorengan juga dapat memperburuk rasa mual atau ketidaknyamanan perut yang kerap terjadi saat demam.

 

9. Makanan Olahan

Makanan olahan seperti makanan cepat saji, snack kemasan, dan camilan manis kerap mengandung bahan tambahan, pengawet, dan bahan artifisial yang berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak.

Saat demam pun, konsumsi makanan olahan dikhawatirkan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan.

 

10. Makanan Pedas

Hindari juga konsumsi makanan pedas saat demam karena bisa mengiritasi lapisan perut dan memperparah gangguan pencernaan.

Jangan makan makanan pedas, apalagi saat kamu sudah merasa tidak enak badan.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *