GORONTALO, liputanbangsa.com – Masyarakat Gorontalo memiliki olahan yang mirip dengan pepes, yakni ilabulo. Sajian ini berbentuk panjang dengan dibungkus daun pisang.
Mengutip dari indonesiakaya.com, ilabulo memiliki tekstur yang agak padat. Meski secara tampilan memang mirip pepes, tetapi keduanya memiliki perbedaan.
Ilabulo berbeda dengan pepes-pepes lainnya. Kuliner Gorontalo ini terbuat dari campuran sagu, jeroan daging, telur ayam dengan aneka bumbu. Adapun bentuknya adalah sagu dengan isian berbagai sumber protein tersebut.
Meski terlihat padat, tetapi ilabulo bertekstur sedikit kenyal. Sama seperti pepes pada umumnya, ilabulo juga sedikit pedas.
Sajian ini menjadi salah satu kreasi masyarakat yang memanfaatkan sagu sebagai sajian yang menggoyang lidah. Ilabulo hadir dengan memberikan warna lain dari kuliner yang berbahan dasar sagu.
Balutan daun pisang sukses menambah aroma khas nan menggoda dari ilabulo. Umumnya, ilabulo disajikan dengan dua proses, yakni dikukus dan dibakar. Keduanya tetap menawarkan cita rasa yang tak ada dua.
Untuk menikmati ilabulo di daerah asalnya bisa berkunjung ke kawasan Jalan Diponegoro, Kota Gorontalo.
Selain dinikmati sendiri, ilabulo juga sangat cocok dijadikan oleh-oleh. Pasalnya, ilabulo bisa bertahan selama dua hingga tiga hari tanpa dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Saat bulan tertentu, seperti Ramadhan, ilabulo akan semakin dicari-cari oleh para penikmatnya.
Menu ini menjadi sajian favorit untuk berbuka. Adapun saat hari biasa, sajian khas Gorontalo ini juga tetap menjadi favorit.
(ar/lb)