Moh. Saleh : RM Margono Djojohadikusumo Layak Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

liputanbangsa.comWakil DPRD Provinsi Jawa Tengah Mohammad Saleh mendukung Margono Djojohadikusumo menyandang gelar pahlawan nasional karena kontribusinya yang besar bagi bangsa Indonesia, baik dalam bidang ekonomi maupun perjuangan kemerdekaan.

“Beliau (RM Margono Djojohadikusumo) adalah salah satu putra terbaik Jawa Tengah. Pendiri Bank BNI yang merupakan salah satu bank BUMN Indonesia dan juga memberi kontribusi nyata dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia ataupun awal kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

 

Apa Kontribusi Margono Djojohadikusumo bagi Indonesia?

RM Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), bank pertama milik negara yang didirikan pada 1946.

BNI tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, tetapi juga meletakkan dasar bagi sistem perbankan nasional.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia yang pertama, sebuah posisi strategis yang memberinya peran penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah pada awal kemerdekaan.

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Margono Djojohadikusumo.

“Raden Mas Margono Djojohadikusumo bukan hanya seorang ekonom ulung, tetapi juga negarawan visioner,” kata Sadewo dalam Seminar Jejak Perjuangan RM Margono Djojohadikusumo Bagi Republik Indonesia di Ruang Pertemuan Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Banyumas, Selasa sore.

 

Pengusulan Pahlawan Nasional

Pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai pahlawan nasional tidak serta-merta dilakukan.

Setelah seminar yang diselenggarakan untuk mendiskusikan kontribusinya, usulan ini akan diajukan ke Gubernur Jawa Tengah.

Selanjutnya, usulan tersebut akan disampaikan ke Menteri Sosial.

“Setelah seminar ini disetujui, diusulkan ke Gubernur Jawa Tengah, selanjutnya diusulkan ke Menteri Sosial. Kalau tidak salah, paling akhir tanggal 12 April 2025,” jelas Sadewo Tri Lastiono.

Pemerintah Kabupaten Banyumas sendiri sangat mendukung usulan ini.

Bahkan, pihaknya berencana mengusulkan nama Margono Djojohadikusumo sebagai nama salah satu jalan di Purwokerto yang selama ini belum menggunakan nama pahlawan.

 

Paguyuban Serulingmas Beri Dukungan

Ketua Paguyuban Seruan Eling Banyumas (Serulingmas), Wisnu Suhardono, menjelaskan bahwa pihaknya bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Sigma Research telah mengadakan seminar untuk melengkapi data dan kajian akademik dalam pengusulan tersebut.

“Kami juga mendapat bantuan dari Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Wijayakusuma, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Serulingmas menggelar seminar ini di tingkat kabupaten, tempat kelahiran almarhum Bapak RM Margono Djojohadikusumo, lalu berlanjut di Semarang pada Kamis (20/3), dan puncaknya di tingkat nasional,” ujarnya.

Wisnu menegaskan bahwa Serulingmas, sebagai organisasi masyarakat Banyumas dan Kebumen, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengusulkan Margono Djojohadikusumo sebagai pahlawan nasional.

Ia menambahkan bahwa pihaknya awalnya berencana mengadakan seminar pada 16 Mei 2025.

Namun, setelah mendapat informasi dari Kementerian Sosial mengenai batas akhir pendaftaran calon pahlawan nasional pada 12 April 2025, mereka mempercepat jadwal seminar.

Menanggapi pertanyaan mengenai waktu pengusulan yang bertepatan dengan masa kepemimpinan Prabowo Subianto (cucu Margono), Wisnu menegaskan bahwa hal tersebut murni kebetulan dan pihaknya belum berkomunikasi dengan keluarga besar almarhum.

“Menurut kami, beliau sudah sangat memenuhi kriteria untuk kami usulkan sebagai pahlawan nasional,” tegasnya.

RM Margono Djojohadikusumo, yang lahir sebagai putra seorang asisten wedana di Banyumas, mendirikan Bank Negara Indonesia pada tahun 1946.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang dibentuk tak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Margono wafat pada 25 Juli 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Dawuhan, Banyumas.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *