Nataru, Dishub Kota Semarang Siapkan 4 Posko Terpadu – Liputan Online Indonesia

ByWeb Support

19 Desember 2022

[ad_1]

SEMARANG, liputanbangsa.com – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan pihaknya akan menyiapkan empat posko pemantauan arus lalu lintas selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Posko akan mulai mendirikan pada Rabu (21/12) hingga pergantian tahun baru.

“Empat posko terpadu  ditempatkan di Kawasan Tugu Muda, Kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pandanaran, Posko Induk TACS Kantor Dishub Kota Semarang, dan Kawasan Simpang Lima,” jelasnya, belum lama ini.

Endro menyebut, rencana pemantauan masih tetap dilakukan seperti tahun sebelumnya. Yakni menggunakan juknis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam pemantauan Nataru.

“Kita pasti sama. Sama dengan jajaran kepolisian untuk konsentrasinya seperti tempat ibadah, dan pusat perbelanjaan,” ujarnya.

Selain itu, Endro juga menyampaikan prediksi Kemenhub mengenai peningkatan arus balik Nataru mencapai 16 persen. Hal itu disampaikan saat kegiatan Lintas Sektoral melalui online.

“Jadi peningkatan arus balik, sekitar 16 persen beda dengan tahun sebelumnya. Ada kenaikan sedikit karena liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 berdekatan dengan Idul Fitri yang direncanakan pada Maret,” jelasnya.

Saat disinggung terkait penutupan jalan maupun contraflow, ia menyebut hal itu tergantung kondisi arus lalu lintas di lapangan, dan kesepakatan bersama dengan jajaran Satlantas. Dalam rangka pemantauan Nataru, Endro menginstruksikan sebanyak 300 personil untuk ditempatkan di pos terpadu.

“Pasti kita lihat situasi, kemudian kesepakatan dengan jajaran satlantar perlu tidaknya dibuat satu arah atau cobtraflow. Nataru ini kurang lebih 300 personil yang ada di pos- pos terpadu, ” imbuhnya.

Sementara untuk pemantauan yang perlu diantisipasi yakni tempat peribadatan. Di antaranya Gereja Katedral Semarang dan Gereja Blenduk yang menjadi satu dengan kawasan wisata.

“Malam Natal diadakan di hari Minggu. Selama ini, malam Jumat, malam Sabtu, dan malam Minggu Kota Lama ditutup. Nampaknya, car free night di kawasan wisata Kota Lama ditidadakan. Kita utamakan untuk saudara-saudara kita akan beribadah,” pungkasnya. (luk/lbi)


[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *