[ad_1]
KARENA keresahannya terkait potensi lokal buah parijotho, membuat Triyanto R Soetardjo berusaha membuat inovasi agar buah tersebut menjadi olahan sirup. Menurutnya, buah parijotho dulunya hanya diperjual belikan berupa buah saja, bukan berupa produk olahan. Kondisi itu memiliki banyak kelemahan, seperti masalah musim, keawetan, rasa, dan lain sebagainya.
Founder & CEO Alammu itu menyampaikan, inovasi buah parijotho menjadi produk sirup awalnya tidak ditujukan untuk perusahaan. Namun, untuk mengembangkan potensi lokal dan pemberdayaan para petani parijotho.
“Mulai tahun 2015 itu saya eksperimen dan riset buah parijotho untuk dijadikan produk sirup. Setelah berhasil, saya sosialisasikan kepada para petani parijotho tapi ternyata mereka enggan berinovasi saat itu,” ungkapnya, Minggu (18/12/22).
Akhirnya ditahun 2017, ia bertekad memproduksi sirup parijotho secara massal. Dan akhirnya hingga kini produk tersebut telah banyak diminati konsumen, baik dalam negeri maupun luar negeri. Satu minggunya, CV Seleksi Alam Muria memproduksi sampai satu kuintal buah parijotho atau 100 liter sirup.
“Sirup parijotho Alammu menjadi produsen sirup parijotho yang pertama. Sekarang tentu sudah ada sirup parijotho produk lain. Namun dapat dipastikan, produk kami berbahan baku alami. Murni, hanya buah parijotho dan bahan alami gula pasir,” terangnya.
Saat ini, sirup parijotho tersedia dalam empat ukuran. Meliputi sirup parijotho 250 ml dengan harga Rp 45 ribu, ukuran 350 ml dengan harga Rp 65 ribu, ukuran 500 ml dengan harga Rp 85 ribu, dan ukuran 630 ml dengan harga Rp 130 ribu. Pembelian dapat melalui online shop atau instagram @alammu.official
“Selain produk sirup parijotho. CV Seleksi Alam Muria juga menyediakan produk parijotho lainnya, seperti teh parijotho, permen parijotho, dan keripik parijotho,” imbuhnya. (cr1/lbi)
[ad_2]
Beranda