Nataru, Seluruh Stakeholder di Yogyakarta Diminta Penuhi Kebutuhan Warga – Liputan Online Indonesia

ByWeb Support

21 Desember 2022

KOTA, liputanbangsa.com – Sekitar 4,1 juta wisatawan diprediksi masuk ke Yogyakarta saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Oleh sebab itu, seluruh pemangku kepentingan di semua sektor diminta siap siaga menghadapi kebutuhan dalam kurun waktu tersebut, seperti kebutuhan bahan pokok dan yang lainnya.

PJ Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan, tugas dan fungsi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus dioptimalkan. Seperti menjaga stabilitas harga barang dan jasa, meningkatkan ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi kebutuhan strategis di Kota Yogyakarta. “Menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini, kegiatan pengendalian dan pengawasan harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat harus ditingkatkan,” katanya.

Dia berharap, semua stakeholder mau bekerja sama, seperti Bulog dan Pertamina dalam pemantauan stok dan pelaksanaan operasi pasar. Selain itu, mereka juga harus memastikan ketersediaan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik.

Dengan adanya Rapat Pleno TPID, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman bersama terkait pentingnya pengendalian inflasi di Kota Yogyakarta. Dengan mengevaluasi program kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2022, dan merumuskan strategi dan kebijakan dalam upaya pengendalian inflasi untuk tahun yang akan datang. “Pada kegiatan kali ini diharapkan dapat menciptakan agenda dan program unggulan dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Yogya di tahun 2023,” tuturnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) juga telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, dan sudah sepakat untuk siap membantu Kota Yogyakarta ketika memerlukan pasokan beras dan cabai.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta Kadri Renggono mengungkapkan, perkembangan inflasi Kota Yogyakarta di tahun 2022 mulai terjadi peningkatan di bulan April. Terus meningkat sampai September akibat kenaikan harga BBM, kemudian mulai Oktober hingga November terjadi penurunan.

“Sejauh ini hampir semua program TPID Kota Yogyakarta tahun 2022 telah berhasil dilaksanakan. Meskipun ada beberapa sedikit catatan pada aspek penganggaran,” ungkapnya.

Hal itu berdasarkan kebijakan pengendalian inflasi daerah yang dituangkan dalam Keputusan Walikota Nomor 169 Tahun 2022 Tentang Peta Jalan Pengendalian Inflasi tahun 2022-2024, dengan mengacu pada empat strategi utama yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rifat Pasha menegaskan, terkendalinya kasus Covid-19 dan pelonggaran mobilitas mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi DIY. Di mana pada Triwulan II dan II sebesar 5,28 persen dan 5,82 persen dibandingkan dengan Triwulan I di tahun 2022 yang hanya mencapai angka 2,91 persen. (cr5/lbi)

Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *