liputanbangsa.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (15/7/2024).
Penguatan dolar AS turut difaktori oleh penembakan calon presiden Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah 33 poin pada perdagangan hari ini atau ke level Rp 16.170 per dolar AS dibandingkan nilai tukar sebelumnya, yakni senilai Rp 16.137 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyampaikan, bahwa penembakan Donald Trump menaikan peluang terpilihnya Trump Jadi Presiden AS.
“Pengalaman terdahulu, kebijakan Trump sangat pro dalam negeri AS yang menyebabkan dollar AS menguat,” ujar Ariston, Senin (15/7/2024).
Senada, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, greenback mendapat beberapa tawaran beli setelah terjadi penembakan pada rapat umum Trump di Pennsylvania.
Namun Trump terlihat mendesak para pendukungnya untuk “berjuang!” setelah penembakan.
Trump sekarang akan hadir di konvensi Partai Republik tahun 2024 akhir pekan ini, dan kemungkinan besar akan dicalonkan sebagai kandidat terdepan partai tersebut untuk pemilihan presiden.
“Para analis mengatakan bahwa penembakan tersebut meningkatkan peluangnya untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar, mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis,” ujar Ibrahim.
Sedangkan, mengacu faktor regional di Asia, Perekonomian Tiongkok tumbuh kurang dari yang diperkirakan sebesar 4,7 persen pada kuartal kedua, menurut data produk domestik bruto, di tengah meningkatnya hambatan akibat lemahnya belanja konsumen.
Angka tersebut meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut, terutama ketika negara tersebut bergulat dengan melambatnya belanja konsumen.
Selain itu, yen telah menguat tajam terhadap dolar akhir pekan lalu, memicu spekulasi mengenai apakah tindakan tersebut disebabkan oleh intervensi pemerintah atau karena berkurangnya taruhan terhadap yen. Yen juga pulih dari level terlemahnya dalam 38 tahun.
Meskipun terjadi pemulihan baru-baru ini, yen masih mengalami penurunan tajam terhadap dolar selama dua tahun terakhir.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus pada Juni 2024.
Surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2024 mencapai 2,39 miliar dolar AS, atau turun 0,54 miliar dolar AS bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,92 miliar dolar AS.
“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” tuturnya.
Namun di sisi lain, pasar sudah melihat peluang atau harapan bahwa bank sentral AS atau The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada 2024 setelah data inflasi konsumen AS Juni 2024 yang dirilis pekan lalu terlihat menurun sehingga dolar AS sempat melemah terhadap nilai tukar lainnya.
Hal itu bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini
(ar/lb)