Pondok Pesantren Nun, Pangkas Kriminal dari Akar – Liputan Online Indonesia

ByWeb Support

15 Desember 2022

[ad_1]

KUDUS, liputanbangsa.com – Berawal dari keluhan masyarakat dengan maraknya pelaku kriminal, berdirilah Pondok Pesantren Nun. Adanya pondok ini salah satunya adalah untuk memangkas bibit pelaku kriminal dari akar. Hingga kini, sudah lebih dari 50 santri belajar di pondok pesantren tersebut secara gratis.

Pengasuh Pondok Pesantren Nun, M Alif Nasruddin menjelaskan, berdasar fenomena yang terjadi, para masyarakat mengeluh adanya para pelaku kriminal. Namun mereka tidak memikirkan dan memperdulikan sumber para kriminal. Kebanyakan, para kriminal berasal dari anak jalanan ataupun anak terlantar.

“Coba perhatikan anak-anak yang dijalanan, mereka tidak tersentuh siapapun, di data desa itu tidak ada santunan anak terlantar. Mereka tumbuh dijalanan, dan besarnya jadi kriminal,” terangnya.

Dibangunnya Pondok Pesantren Nun untuk mewadahi mereka agar tidak menjadi seorang kriminal kedepannya. Ponpes Nun hanya menampung dan tidak menerima santri, kecuali dari empat golongan. Yakni, anak yatim, anak dhuafa, anak terlantar, dan anak yang orang tuanya berjuang di jalan Allah (fisabilillah).

“Awal kami merintis itu 2014. Kami berpindah dari kontrakan satu ke kontrakan yang lain. Tahun 2015 baru bisa mulai bangun pondok putri, dan tahun 2016 mulai ada santri, di tahun 207 santri mulai bermukim,” ungkapnya.

Kini, ponpes Nun telah memiliki dua gedung, satu untuk ponpes putra, dan satu untuk ponpes putri. Total santri kini sejumlah 52 anak, 29 putra dan 23 putri. Mereka akan lulus dari ponpes tersebut minimal sampai lolos SMA, dan dengan syarat telah memiliki keterampilan, agar mereka dapat memutus tali kebodohan dan tali kemiskinan.

“Kami ingin memberikan pendidikan terbaik untuk mereka, meliputi akidah akhlak, Tahfidzul Qur’an, pendalaman agama, pelajaran umum, dan enterpreneur. Harapannya, ketika mereka keluar dari sini, mereka bisa membangun usahanya sendiri,” jelasnya.

Pihaknya berharap, kedepannya program pendidikan di Ponpes Nun dapat benar-benar berhasil dan membuahkan hasil yang baik. Sehingga tujuan awal pendirian ponpes tersebut dapat tercapai. Ia juga berharap, kedepannya Ponpes Nun bisa berlanjut hingga perguruan tinggi dan memiliki klinik kesehatan sendiri. (cr1/lbi)


[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *