Puluhan Rumah Dinas di Pamularsih Semarang Terbengkalai, Kini Dibersihkan Usai Viral

liputanbangsa.comKantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) buka suara soal viralnya belasan rumah dinas di Jalan Pamularsih, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat yang terbengkalai.

Kepala Bagian Umum Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jateng, B Didik Ariwibawa, mengatakan ada 16 rumah dinas di lingkungan tersebut.

Dari jumlah tersebut, ada 14 rumah yang kondisinya memang terbengkalai, dan rusak.

Sedangkan dua lainnya dihuni pegawai dan posisinya terpisah dari kompleks.

Saat ini, atas viralnya rumah dinas pegawai yang terbengkalai itu, pihaknya tengah melakukan pembersihan.

“Saat ini, juga tahun lalu beberapa kali sudah kita bersihkan juga sebenarnya ya. Tapi kan musim hujan kan cepet tumbuh ilalang ya. Saya akui tahun ini belum kita bersihkan,” katanya, Rabu (16/4/2025).

 

Permohonan Renovasi

Ia mengakui untuk proses renovasi dan pembangunan di pemerintahan tidak mudah karena harus mengikuti prosedur dan tergantung pada alokasi anggaran.

Melihat rumah dinas yang kondisinya rusak tersebut, tahun ini pihaknya minta dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menghitung tingkat kerusakan.

Didik menjelaskan jika pihaknya telah mengajukan permohonan renovasi atau pembangunan, dan rencananya baru akan dilakukan pada 2026.

“Kemarin habis rapat dengan Dinas PU untuk nanti minta bantuan untuk menghitung tingkat kerusakannya. Terus nanti setelah itu ya kami akan bertahap ya. Bertahap untuk pengajuan alokasi untuk mungkin kalau memang tidak bisa, berapa dulu bertahap juga mungkin kita mintakan alokasi untuk itu,” bebernya.

Ia menegaskan tidak bermaksud menelantarkan aset. Namun, dikarenakan ada beberapa prioritas yang didahulukan karena adanya keterbatasan anggaran.

Didik menjelaskan, belasan rumah dinas tersebut mulai kosong sejak 2019.

Kala itu, para penghuni yang sudah pensiun diminta untuk mengosongkan rumah dinas karena sudah tidak lagi berhak menempatinya.

Beberapa dari mereka diduga ada yang mempreteli bagian rumah seperti kanopi atau material renovasi saat hendak meninggalkan rumah dinas.

Oleh karena itu, rumah menjadi tidak layak huni bagi pegawai baru.

“Kondisinya sudah cukup parah karena saat kosong, beberapa material diambil. Pegawai yang ditawari menempati pun jadi berpikir ulang,” katanya.

 

Terbengkalai

Selain rumah dinas Ditjen Perbendaharaan, di kompleks itu juga terdapat rumah 13 rumah dinas milik Hakim Pengadilan Negeri Semarang.

Di tengah kondisi rumah yang terbengkalai dan kondisi kosong, ada tiga rumah yang dihuni pegawai.

Pantauan di lapangan, rumah-rumah itu tengah dibersihkan dari semak belukar oleh karyawan PN Semarang.

Rumput yang tinggi dibersihkan hingga akar, kemudian dibakar.

Kondisinya bervariasi, ada yang masih bagus. Ada pula yang rusak parah hingga atapnya ambrol.

Di dalam rumah tersebut juga ditumbuhi tanaman. Nampak, dinding mengelupas, pagar berkarat, kaca pecah.

Sekilas, jika melewati rumah yang berada di gang buntu itu merinding karena terbengkalai.

Kondisi rumah sudah lama kosong itu viral dan dikeluhkan warga karena terkesan horor dan kerap disalahgunakan.

Banyak coretan gambar pada dinding rumah yang berbau seksualitas.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *