[ad_1]
PATI, liputanbangsa.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati menyatakan bahwa target retribusi pasar sulit tercapai. Pasalnya, target retribusi tersebut terbilang cukup tinggi.
Kepala Disdagperin Pati melalui Kabid Pengelola Pasar Disdagperin Widyo menyebut, pihaknya masih berupaya agar target retribusi pasar terpenuhi. Akan tetapi, kondisi saat ini tidak mendukung untuk capaian tersebut.
“Kondisinya sepi, kios maupun los kalau mencapai 100 persen rasanya berat. Tapi kelihatannya tetap berupaya semaksimal mungkin. Kita belum tahu. Butuh 90 persen sudah agak berat. Karena kenaikannya cukup signifikan,” ucapnya, belum lama ini.
Widyo memaparkan, retribusi pasar saat ini baru menyentuh angka 70 persen. Jumlah tersebut berdasarkan data terbaru dari Disdagperin Pati. Sehingga 2022, retribusi tersebut menurutnya sulit mencapai 100 persen. “Data terakhir di bulan November baru 70 persen dari target. Perkiraan saya akhir tahun bisa 75 persen saja,” sebutnya.
Widyo menyebut bahwa kesulitan mencapai target retribusi pasar karena sejumlah faktor. Dari mulai karena lonjakan retribusi yang cukup tinggi dan disebabkan stabilitas ekonomi yang belum kuat pasca pandemi.
Sedangkan kenaikan target retribusi pasar sendiri terbilang cukup signifikan. Yakni target 2021 diangka Rp 7,5 miliar dan naik di 2022 menjadi Rp 9,3 miliar. Sehingga tingginya target tersebut menjadi kendala.
“Lonjakkan (target) begitu (tinggi). Dan karena kondisi perekonomiannya masih sepi sehingga belum bisa maksimal,” imbuhnya. (lut/lbi)
[ad_2]
Beranda