SURAKARTA, liputanbangsa.com – Dalam upaya proses tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pengawasan, bimbingan dan arahan pada beberapa rumah sakit yang dikelola Pemprov Jateng. Hal tersebut bertujuan mengelola pengendalian internal atas laporan keuangan dengan memperhatikan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan.
Dalam kesempatan kali ini, ada dua rumah sakit menjadi kunjungan Komisi E, Kamis – Jumat (14-15/11/2024) . Kunjungan pertama dilakukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJD) Dr RM Soedjarwadi Klaten dan RSJD dr Arif Zainudin Surakarta menjadi rujukan Komisi E untuk tindak lanjut hasil LHP.
“Rumah sakit juga mengelola keuangan negara yang mana perlu dipertanggungjawabkan,” ungkap Ketua Komisi E DPRD Jateng Messy Widiastuti.
Bagi Komisi E, lanjut dia, sesuai LHP BPK perlu evaluasi dan perbaikan pada proses pengelolaan keuangan. “Kemarin di Klaten ada permasalahan pembangunan sedangkan di sini (Surakarta) menemukan aset hilang. Kemudian kita juga pantau hal-hal lain apakah sudah dikerjakan dengan baik,” ungkap politikus PDI-P itu.
Selain itu, ketika berdiskusi dengan jajaran rumah sakit ternyata proses evaluasi kegiatan terkait poin-poin rekomendasi telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten dan RSJD dr Arif Zainudin Surakarta.
“Hal positif kami dapat kan dari dua rumah sakit ini, tergolong rumah sakit kecil di antara tujuh rumah sakit yang dikelola Pemprov Jateng, namun dapat mengelola keuangan sendiri untuk dapat melakukan pembangunan gedung, pembelian alat kesehatan dan lain sebagainya,” tegas Messy usai memimpin kunjungan Komisi E.
Dengan kondisi seperti, Komisi E berharap rumah sakit lain yang dikelola oleh Provinsi Jawa Tengah untuk dapat melakukan hal-hal positif dalam pengelolaan keuangannya, sehingga dapat mendorong kemajuan rumah sakit itu sendiri.
“Kami memberikan apresiasi kepada dua rumah sakit tadi, harapannya kepada rumah sakit lain yang sama –sama dikelola oleh Pemprov Jateng dapat meningkatkan hal-hal positif pada proses pengelolaan keuangannya, bukan tidak mungkin mereka dapat lebih baik dan maju lagi,” tutup Messy. (Adv-Anf)