MAGELANG, liputanbangsa.com – Puncak perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE-2023 ditandai dengan penerbangan lampion di area marga utama Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023) malam.
Ribuan umat Buddha dan warga antusias menerbangkan sekitar 1.000 lampion ke udara dengan latar belakang monumen Candi Borobudur.
Penerbangan lampion dibagi dalam dua sesi, yakni pukul 17.30 – 19.30 WIB dan 20.30 – 21.30 WIB. Umat dan warga yang menerbangkan lampion yang sudah dibeli dengan tiket seharga Rp 350.000-Rp 500.000 per lampion.
Penerbangan satu lampion dapat diterbangkan oleh empat orang. Mereka juga wajib mengenakan pakaian serba putih.
Penerbangan lampion diawali dengan ritual pembacaan paritta-paritta kitab suci Buddha dan penyalaan lentera menggunakan api dharma yang sebelumnya disakralkan di Candi Mendut Magelang.
Hadir pada penerbangan lampion di sesi 1 diantaranya Wakil Menteri BUMN Pahala Mansyuri, pejabat tinggi Kementerian Agama dan Kemendikbud, serta sejumlah duta besar negara sahabat.
Adapun di sesi dua, sekaligus membuka Dharmasanti Waisak 2567 BE – 2023, dihadiri Menteri BUMN Erick Tohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan segenap tamu undangan.
“Semoga semua makhluk bebas dari jenis penderitaan. Semoga semua sehat, bahagia dan sejahtera. Semoga semua makhluk berbahagia,” ucap umat dan peserta saat melafalkan harapan beberapa saat sebelum melepas lampion.
Kemudian, beberapa biksu memercikkan air suci ke seluruh umat yang hadir. Air suci yang diambil dari sumber mata air Umbul Jumprit Temanggung itu sebelumnya telah disakralkan bersama api dharma di Candi Mendut.
Ketua Panitia Penerbangan Lampion Waisak 2567 BE – 2023, Fatmawati mengungkapkan, Waisak adalah momentum mengenang tiga peristiwa penting bagi umat Buddha, yakni kelahiran Sidharta Gautama hingga Pertapa Sidharta Gautama mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
“Marilah kita senantiasa menjaga dan meningkatkan kesadaran dalam pengendalian hati dan diri kita,” ucapnya. (heru/lbi)