Zubaidah Istri Harun Al Rasyid yang Cerdas dan Dermawan – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

27 Desember 2022

Zubaidah istri Harun Al Rasyid merupakan orang yang cerdas. Istri khalifah Harun Al Rasyid, Zubaidah juga sangat dermawan dan sederhana. Ia termasuk tokoh perempuan yang memberikan kontribusi di berbagai bidang, termasuk agama.

Zubaidah binti Jafar memiliki nama asli Amatul Aziz binti Ja’far bin Abi Ja’far Al Manshur. Sang kakek memanggilnya Zubaidah sebab kulitnya putih dan sifatnya yang lembut. Ia merupakan seorang perempuan yang berasal dari golongan Bani Abbas dan memiliki pemikiran cemerlang.

Ia lahir pada tahun 765 M, tepatnya yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Al Mahdi. Ayahnya, Ja’far merupakan saudara tiri Khalifah Abbasiyah Al Mahdi. Sementara itu, ibunya yaitu Salsal merupakan kakak dari istri kedua Al Mahdi yaitu Al Khayzuran.

liputanbangsa.com: Kisah Zulaikha dalam Al Quran, Jatuh Cinta pada Nabi Yusuf

Kisah Kedermawanan dan Kebaikan Zubaidah Istri Harun Al Rasyid

Pada tahun 781 M Zubaidah menikah dengan salah satu Khalifah Abbasiyah yaitu Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid merupakan satu-satunya khalifah Bani Abbasiyah yang merupakan keturunan Bani Hasyim. Zubaidah pun menjadi istri kesayangannya yang cerdas dan luar biasa.

Zubaidah binti Jafar merupakan perempuan yang paling dermawan dari semua putri Dinasti Abbasiyah. Semasa hidupnya Zubaidah melakukan banyak proyek pendidikan, penelitian dan kesejahteraan. Salah satu kiprahnya yaitu memperbaiki sumur Zamzam dan membangun jalan menuju Mekkah untuk jamaah haji.

Membuat Saluran Air dari Mekkah ke Hunain

Zubaidah istri Harun Al Rasyid merupakan sosok yang dermawan dan telah menginfakkan banyak hartanya di jalan Allah. Saat perjalanan haji ke Mekkah, ia melihat kondisi Tanah Suci yang krisis air untuk minum para jamaah. Kekeringan yang melanda pun sampai membuat debit sumur Zamzam menjadi berkurang.

Karena kondisi itu, sekembalinya ke Baghdad ia memanggil insinyur untuk memperdalam sumur. Kemudian ia memerintahkan untuk menyediakan insinyur dan tukang bangunan dari seluruh negeri. Zubaidah memerintah mereka untuk membuang saluran air sejauh 10 km dari Mekkah hingga Hunain.

Saluran tersebut kemudian dikenal sebagai Ain Zubaidah atau mata air Zubaidah. Mata air ini sangat bermanfaat bagi banyak jamaah haji selama berabad-abad lamanya. Al Yafi’i seorang penulis biografi, menyebutkan bahwa mata air Zubaidah merupakan bangunan yang kokoh dan indah.

Selanjutnya ia pun membangun banyak masjid, waduk irigasi dan jembatan di wilayah Baghdad, Syam dan Hijaz. Zubaidah istri Harun Al Rasyid juga membuat perkampungan Darbu Zubaidah yang menghabiskan 54 juta dirham. Di sana ia membuat jalan penghubung antara Irak dan Mekkah serta menggali sumur.

liputanbangsa.com: Kisah Kelahiran Fatimah Az Zahra, Putri Nabi Muhammad SAW

Seorang Penyair dan Menyukai Sastra

Zubaidah juga seorang penyair yang mampu membuat bait-bait syair indah. Ia pun sering mengirimi Al Rasyid surat-surat dengan kalimat yang indah. Ia pun juga pernah menulis surat kepada Al Maknun tentang peristiwa pembunuhan Al Amin, anaknya.

Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan sastra pun tidak ada keraguan di dalamnya. Bahkan ia sering mengundang para sastrawan dan cendikia untuk berkunjung ke istananya. Beberapa cendikia dan sastrawan tersebut seperti Abu Nawas yang terkenal jenaka.

Lalu Husain bin Adh Dhahhak, Muslim bin Al Walid, Al Jahiz, Abu Al Atahiyah dan lainnya. Tujuan mengundangnya yaitu untuk saling berdiskusi mengenai sastra dan bagaimana cara membaca puisi. Sebagai istri Khalifah, Zubaidah pun selalu cakap dalam membantu dan menemani tugas suaminya.

Mendirikan Lembaga Pendidikan

Zubaidah istri Harun Al Rasyid juga memiliki 100 pelayan perempuan yang hafal Al Quran. Para pelayan tersebut pun selalu melantunkan Al Quran sehingga membuat istana terdengar seperti sarang lebah. Di Istana juga selalu terdengar alunan ayat Al Quran yang dilafalkan oleh para pelayan Zubaidah.

Kemudian, Zubaidah akhirnya mengusulkan kepada suaminya untuk mendirikan lembaga pendidikan. Caranya yaitu dengan membangun sarana dan fasilitas pendidikan serta membangun sebuah perpustakaan. Perpustakaan tersebut kemudian bernama Baitul Hikmah yang artinya rumah kebijaksanaan.

liputanbangsa.com: Kisah Imam Jalaludin As Suyuthi, Ulama dengan Ratusan Karya

Maksud dari perpustakaan tersebut yaitu untuk menghimpun buku-buku dan karya ilmu pengetahuan dari seluruh dunia. Selain itu, perpustakaan tersebut juga berfungsi sebagai lembaga penerjemahan dan penelitian.

Zubaidah pun meminta suaminya mendirikan Al Mudzakarah yaitu lembaga pengkajian masalah keagamaan.

Demikianlah kisah Zubaidah istri Harun Al Rasyid yang cerdas dan dermawan. Dengan semua harta kekayaannya, ia tidak pernah sombong dan selalu bersedekah. (R10/HR-Online)

[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *