KENDAL, liputanbangsa.com – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal menggelar Jambore Olahraga Tradisional di Pantai Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Kendal, Jumat dan Sabtu (26/10/2024).
Pesertanya khusus para santri pondok pesantren di Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini untuk memperingati Hari Santri Nasional ke-10 yang diperingati tiap tanggal 22 Oktober.
Ada 10 pondok pesantren yang masing-masing membawa 10 santri dan dua pendamping.
Peserta mendapat fasilitas tenda dome untuk tempat tidur, makan minum selama kegiatan, uang saku dan hadiah perlombaan.
Kegiatan ini untuk mengenalkan olahraga tradisional kepada para santri pondok pesantren dan mempromosikan pariwisata (sport tourism) di Kabupaten Kendal.
Kali ini ada tiga jenis yang dilombakan, yakni tarik tambang, terompah panjang dan lari balok.
Kepala Disporapar Kabupaten Kendal, Achmad Ircham Chalid mengatakan, kegiatan Jambore Olahraga Tradisional merupakan ajang olahraga yang dikemas secara menyenangkan.
Tujuannya untuk melestarikan dan menjaga olahraga tradisional di Kabupaten Kendal.
“Pesertanya khusus santri, maka tujuannya juga untuk menjalin silaturahmi antar pondok pesantren,” katanya.
Ircham berharap, melalui kegiatan ini bisa menjaring bibit-bibit atlet cabang olahraga masyarakat yang unggul dan mampu bersaing untuk pertandingan yang lebih tinggi nantinya.
Dengan demikian dapat meningkatkan prestasi cabang olahraga tradisional di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat nasional.
“Sekaligus untuk menumbuhkan rasa semangat pada generasi muda Kendal di kalangan santri untuk berolahraga,” ujarnya.
Ircham juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kendal untuk membangun budaya olahraga, mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga di kehidupan sehari-hari.
Pasalnya, olahraga yang teratur adalah bagian yang sangat penting untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
“Mari kita budayakan pola hidup sehat,” ajaknya.
Pesan Ircham kepada semua peserta, agar senantiasa tetap menumbuhkan semangat kebersamaan.
Selain itu harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas dan memperkokoh persatuan dan kesatuan.
“Jadilah para insan santri yang mempunyai sikap sportif dan keluarlah sebagai pemenang,” tandasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kendal, Dr H. Zainal Fatah, S.Ag M.Si. mengatakan, bahwa para santri yang sekarang adalah calon pemimpin masa depan.
Oleh karena itu harus dipersiapkan menjadi orang yang lebih baik.
“Tantangan ke depan semakin besar, maka santri harus mampu beradaptasi, sehingga harus membekali diri dengan berbagai keterampilan atau yang sesuai bidangnya masing-masing. Belajar pertanian, perikanan, kuliner ataupun bisnis, sehingga bisa meningkatkan kemandirian pesantren,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian untuk menempa santri lewat olahraga tradisional, yang nantinya ke olahraga lain yang profesional.
Harapannya, anak-anak santri bisa menjadi atlet yang profesional.
“Tidak hanya olahraga tradisional, tetapi olahraga lain, seperti sepakbola, bulutangkis, pencak silat dan olahraga lainnya bisa berprestasi hingga tingkat nasional, bahkan internasional,” harapnya.
Pada kegiatan Jambore ini, juga digelar pentas seni penampilan dari masing-masing pondok pesantren.
Dengan demikian dapat menambah pengalaman untuk para santri maupun pendamping.
Menambah ilmu dan pengalaman, sehingga bisa memunculkan santri yang berbakat dan berprestasi di masa depan. (*)