liputanbangsa.com – Bagi para pecinta kopi, mengonsumsi minuman berkafein satu ini di bulan Ramadan memang agak menyulitkan. Secara ibadah puasa mewajibkan seseorang menahan lapar dan hawa nafsu sejak matahari terbit hingga terbenam. Kosongnya perut dalam rentang waktu itu tentu membuat Anda harus berhati-hati dengan pilihan asupan, baik makanan atau minuman, seperti kopi.
Dikutip dari cnnindonesia.com, para ahli mengatakan jika konsumsi kopi saat sahur maupun berbuka tentu tidak dianjurkan, apalagi bagi para penderita asam lambung.
Perlu diketahui, kopi bisa membuat kita dehidrasi saat siang hari. Sebab, saat mengonsumsi kopi, Anda juga cenderung mudah buang air kecil dan meluruhkan semua air di dalam tubuh dengan cepat.
Sebanyak 360 miligram kafein atau setara dengan 4 cangkir kopi bisa membuat seseorang menghasilkan urine lebih banyak.
Selain itu, kopi juga cukup asam sehingga minum kopi saat berbuka atau sahur bisa meningkatkan asam lambung.
“Terutama yang punya riwayat asam lambung, sebaiknya hindari dulu ngopi, yah, apalagi yang dicampur susu dan gula,” katanya.
Meski begitu, kita tidak perlu khawatir, karena menurut barista profesional Robby Firlian, kopi sebenarnya masih bisa dinikmati meskipun sedang berpuasa.
Robby mengatakan ada syarat khusus yang harus dilakukan agar kita bisa menikmati kopi secara benar. Ia menyebutkan jika sebaiknya kopi yang dikonsumsi bukanlah kopi hitam dengan rasa yang kuat. Ada banyak pilihan kopi dengan rasa lebih lembut, seperti moccacino atau cappucino.
Ia menghimbau sebaiknya agar menghindari berbuka dengan secangkir kopi karena ini bisa menyebabkan pelepasan cairan lambung saat perut kosong. Kondisi ini bisa memicu gejala asam lambung seperti perut kembung hingga nyeri ulu hati.
Ada baiknya jika kita ingin mengkonsumsi kopi bisa dilakukan dua jam setelah makan berbuka puasa atau dengan kata lain setelah perut terisi makanan berat.
“Sebaiknya menikmati secangkir kopi dua jam setelah menyelesaikan makan berbuka puasa, jadi setelah makan berat,” kata dia.
(heru/lbi)