SEMARANG, liputanbangsa.com – Dalam rangka mangatasi kemiskinan di wilayahnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana merangkul organisasi masyarakat (Ormas) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Sebab, untuk menyelesaikan persoalan tersebut butuh keterlibatan banyak pihak.
“Pemerintah tidak bisa sendiri. Perlu bantuan dari komponen masyarakat maupun ormas, hal ini demi melayani dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Nana usai menerima audiensi pengurus PSMTI di Kantor Gubernur, Senin, 22 Juli 2024.
Apalagi, sebaran organisasi PSMTI sangat luas, karena mencapai 300 kabupaten/ kota di Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri, PSMTI ada di sejumlah daerah.
Organisasi tersebut harapannya juga berdiri di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Nana mengapresiasi kegiatan-kegiatan PSMTI yang selama ini bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
Peran itu dinilai mampu membantu pemerintah menjaga persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam hal ini saya mengucapkan terima kasih, bahwa kita mempunyai visi dan misi yang sama,” ucapnya.
Nana menyampaikan, angka kemiskinan Jateng per Maret 2024 di angka 10,47% (3,70 juta orang).
Angka tersebut mengalami penurunan dari periode September 2023 yang berada di angka 10,77%.
Meski trennya mengalami penurunan, lanjut Nana, Pemprov Jateng terus berupaya agar angka tersebut bisa terus ditekan, agar bisa di bawah rata-rata kemiskinan nasional yang angkanya 9,03%.
Mengingat kondisi tersebut, maka ikhtiar menyejahterakan masyarakat perlu dilakukan dengan bergotong royong dari semua pihak, tidak terkecuali dari masyarakat Tionghoa.
Â
(ar/lb)