liputanbangsa.com – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengungkapkan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari baru berdinas selama satu tahun.
Sementara Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar sudah tiga tahun di sana.
“Kalau korban memang baru kurang lebih satu tahun, kalau pelaku diperkirakan sudah tiga tahun sejak 2022 sampai saat ini sebagai Ps atau pejabat sementara,” ujar Suharyono dalam jumpa pers, Jumat (22/11).
AKP Dadang Iskandar sudah menyerahkan diri setelah kabur usai menembak AKP Ulil Ryanto.
“Saya dapat informasi tadi saat kami perintahkan untuk tim mencari dan menemukan dalam keadaan selamat pastinya karena waspada, hati-hati karena yang bersangkutan bawa senjata, tapi tadi pagi kurang lebih pukul 03.30 (waktu setempat) saya dapat informasi dari pak Waka, pak Irwasda, dari SPKT, itu yang bersangkutan menyerahkan diri,” tutur Suharyono.
Ia prihatin atas kejadian tersebut dan berjanji ke depannya akan lebih optimal dalam melakukan pengawasan terhadap anggota.
“Tapi karena peristiwa ini terjadi di luar dari dugaan kita semua, ini juga suatu musibah yang pastinya kami tidak bisa prediksi sebelumnya kalau terjadi seperti ini, kami sekali lagi sangat prihatin, tetapi apa pun peristiwa ini sudah terjadi, harapannya ke depan kita akan lebih optimal di dalam pengawasan secara melekat kepada seluruh anggota,” ucap dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa polisi tembak polisi itu terjadi lepas tengah malam di kawasan Mapolres Solok Selatan yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.
Terkait peristiwa itu, kepolisian telah meminta keterangan dua polisi sebagai saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti termasuk selongsong peluru.
Dari hasil visum disimpulkan AKP Ulil Ryanto meninggal di tempat setelah ditembak di bagian pipi dan pelipisnya.
“Tembakan memang benar ada tembakan. Diperkirakan dari hasil visum dokter dua kali mengenai bagian pelipis dan pipi, menembus bagian tengkuk,” ungkap Suharyono.
Pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi karena AKP Ulil Ryanto bersama tim membongkar kasus tambang ilegal di Solok Selatan.
(ar/lb)