liputanbangsa.com – Kamera tersembunyi di kamar hotel bikin resah traveler.
Berikut salah satu cara untuk menemukan kamera tersembunyi itu.
Kamera mungil itu kadang disalahgunakan. Ada saja yang secara diam-diam memasang kamera itu untuk merekam aktivitas orang lain, termasuk di kamar hotel.
Berdasarkan pengalaman traveler yang disebarkan lewat wawancara atau pun curhat di media sosial, spycam biasanya dipasang di jam kamar, lampu meja, pengharum ruangan, botol air, tempat sikat gigi, hingga tertanam di benda-benda di dalam kamar yang berpadu sempurna dengan dekorasi kamar.
LiputanBangsa.com merangkum berbagai cara menemukan kamera tersembunyi di kamar hotel dan menjajalnya.
Media bisnis yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu bekerja sama dengan Pieter Tjia, CEO perusahaan layanan teknologi OMG Solutions berbasis di Singapura.
Tjia dan timnya meletakkan 27 kamera tersembunyi di dalam sebuah rumah.
Berikut berbagai cara yang direkomendasikan untuk mencari kamera tersembunyi di kamar hotel.
1. Menggunakan Mata dan Insting Pribadi
Cara paling mudah dan murah adalah menggunakan mata sendiri.
Berdasarkan pengalaman, setelah 20 menit mencari mereka menemukan satu kamera tertanam di dalam jam.
Jam itu mencurigakan karena menunjukkan waktu yang salah.
2. Menggunakan Ponsel
Pencarian dengan HP dlakukan dengan aplikasi. Saat percobaan ini, digunakan aplikasi Fing.
Dengan Fing, yang memindai jaringan WiFi kamera, ditemukan 22 perangkat WiFi, namun tidak ditemukan lokasi kamera.
Tim juga menggunakan senter ponselnya untuk memudahkan melihat lensa kamera, sebuah rekomendasi online yang umum.
Tjia menjelaskan saat anggota timnya memasang kamera di rumah, mereka juga memasang jaringan nirkabel kedua.
Mereka kemudian menghubungkan kamera tersembunyi ke jaringan tersebut, melewati jaringan utama rumah.
“Bahkan jika kami tidak melakukan ini, aplikasi akan menunjukkan kamera ada di dalam rumah, namun tidak di mana lokasinya,” katanya.
Menjajal pencarian dengan ponsel, tetapi bukan dengan aplikasi. Dia mencoba menggunakan senter di HP dan berhasil.
Dengan cara itu, ia menemukan tiga kamera lagi dalam repeater Wi-Fi, kancing baju, dan boneka beruang.
3. Menggunakan Detektor Frekuensi Radio
Metode ini menggunakan perangkat genggam yang dirancang untuk menemukan kamera tersembunyi.
Ini semacam detektor yang menggunakan frekuensi radio yang akan berbunyi jika dekat dengan kamera pengintai.
Cara kerjanya, perangkat akan berfungsi ketika kamera dihidupkan dan terhubung ke WiFi.
Tidak akan berfungsi jika kamera menggunakan SD Card untuk menyimpan data.
Victor pun mulai menggeledah ruangan dan runtutan bunyi bip berdentang dari alat. Namun, tak satupun kamera ditemukan walau banyak bunyi bip.
4. Menggunakan Detektor Lensa
Adapun cara kerjanya, alat ini memancarkan cahaya infrared yang nantinya akan dipantulkan kembali dari lensa kamera sebagai titik merah.
Masalahnya alat ini harus dekat dengan kamera agar dapat berfungsi. Alat ini harganya sekitar USD 50 atau nyaris Rp 800 ribu.
Menggunakan alat ini, tim hanya menemukan dua kamera, yaitu di dalam diffuser minyak esensial, dan yang lainnya di perangkat jaring WiFi.
5. Menggunakan Detektor Lensa Canggih
Untuk tes terakhir, Victor menggunakan detektor lensa yang lebih canggih. Harganya sekitar USD 400 atau Rp 6.200.000.
Bentuknya menyerupai teropong, benda ini juga menonjolkan cahaya yang dipantulkan dari lensa kamera.
Perangkat ini bekerja dari jarak jauh sehingga memungkinkan Victor melihat kamera dari seberang ruangan.
Bisa juga di ruangan terang atau gelap. Kelemahan alat ini, kamu harus melihat terus ke lensa untuk bisa menemukan alat.
Saat menggunakan alat ini, tim menemukan kamera di dalam kotak tisu dan tas kulit, dan satu lagi terkubur di antara file di bawah meja. Secara total, ia menemukan 11 kamera dengan perangkat ini.
Adapun kesimpulan dari lima metode di atas, ditemukan 17 dari 27 kamera. Ini memang hasil yang bagus, tapi traveler menghabiskan waktu lama untuk menemukannya.
Padahal tujuan traveler menyewa kamar hotel adalah untuk liburan dan istirahat. Dengan mencari spycam saat menginap, traveler akan benar-benar kelelahan dan buang-buang waktu.
(ar/lb)