liputanbangsa.com – Komika Dodit Mulyanto memiliki pengalaman horor tapi lucu di masa kecilnya.
Pengalaman horor tapi lucu ini adalah kisah nyata Dodit saat masih SD di sebuah hutan jati di Desa Kemantren daerah Blitar pada 1992 silam.
Dodit sekeluarga yang mengikuti tugas dinas bapaknya sebagai anggota Polisi Hutan (Polhut) harus tinggal terpencil di sebuah hutan konservasi.
Mereka tinggal di sebuah rumah dinas peninggalan penjajah Belanda yang mencekam dengan sejarah horornya yang melekat kuat.
Pengalaman masa kecil Dodit ini kemudian diangkat dalam film bergenre horor-komedi berjudul “Rumah Dinas Bapak”.
Film ini mampu memberikan pengalaman menakutkan sekaligus membuat tertawa ngakak bagi para penontonnya.
Film ini menceritakan tentang Dodit, Ibu, Mbak Lis, dan Mas Dewo yang harus ikut Bapak pindah ke rumah dinas barunya di tengah Hutan Jati.
Di sana, ada sebuah penjara yang konon digunakan untuk menghukum blandong (pencuri kayu jati).
Anehnya, tiap malam Jumat Kliwon hal-hal mengerikan terjadi. Dodit, Ibu, Mbak Lis, dan Mas Dewo semua mendapat teror.
Termasuk dua anak buah Bapak, Sugeng dan Kasno.
Apakah yang Sebenarnya Terjadi?
“Rumah Dinas Bapak” ini menjadi film horor komedi terbaru Starvision, setelah sukses dengan film “Sekawan Limo” dan “Ghost Writer” yang menjadi box office.
Produser film Rumah Dinas Bapak, Chand Parwez Servia mengatakan film “Rumah Dinas Bapak” memiliki kedekatan dengan banyak penonton Indonesia yang dulunya atau hingga kini tinggal di rumah dinas milik orang tua mereka atau bersama pasangannya.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya komentar di media sosial yang bercerita tentang pengalaman horor mereka tinggal di sebuah rumah dinas.
Adanya film ini, ia berharap dapat mewakili apa yang dirasakan serta pengalaman horor para penonton yang tinggal di rumah dinas.
“Cerita yang diangkat dari kisah nyata Dodit Mulyanto tentang masa kecilnya yang tinggal di sebuah rumah dinas milik bapaknya ini tentu masih relevan hingga saat ini,” kata Chand Parwez Servia.
Selain itu, kisah di film “Rumah Dinas Bapak” juga memiliki kedekatan dengan penonton Indonesia, sehingga apa yang ada di film tersebut tersampaikan lebih nyata dan disajikan dengan komedi yang membuat penonton bukan saja diteror hingga teriak tetapi juga tertawa puas.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, juga menandai kerja sama terbarunya dengan genre horor komedi di rumah produksi Starvision dan produser Chand Parwez Servia.
Bobby sebelumnya menyutradarai dua judul film horor di Starvision, tetapi Bobby handal menyajikan komedi sebagaimana karya film pendeknya berjudul KTP yang meraih penghargaan Karya Terbaik 1 FVE 2016 Kategori Umum.
Berkolaborasi dengan komika Erwin Wu sebagai komedi konsultan, film yang berasal dari thread di platform Twitter/X di akun milik Dodit dan diangkat ke dalam podcast horor, bisa ditulis menjadi skenario oleh Evelyn Afnilia dengan apik dan solid menghadirkan horor dan komedi yang menghibur.
“Buat saya “Rumah Dinas Bapak” cukup personal, karena masa kecil Mas Dodit mengingatkan pada era masa kecil saya juga yaitu tahun 1990 an,” katanya.
Selain itu perpaduan elemen horor dan komedi dalam satu film membuat saya sangat antusias. Rasanya seperti satu kali masak bisa menyajikan dua rasa sekaligus,” tambah Bobby Prasetyo, sutradara “Rumah Dinas Bapak”.
Dodit juga turut membintangi film “Rumah Dinas Bapak” bersama Putri Ayudya, Yasamin Jasem, Elang El Gibran, Ocatvianus Fransiskus, Sadana Agung, Fajar Nugra, Rukman Rosadi, Fatmah Faisal Nahdi, dan Egi Al Fariz.
Dodit menambahkan, diangkatnya kisah yang pernah dialaminya tersebut sekaligus menjadi penghormatan untuk almarhum bapaknya.
Kini, penonton Indonesia pun bisa mengetahui kisah perjuangan sang bapak sebagai mantri hutan yang harus berjuang dengan para pembalak kayu (blandong).
“Cerita yang diangkat dari kisah nyata bapak saya ini membuat saya jadi teringat tentang masa kecil saya,” ujarnya.
Mengenang apa yang saya lalui, dan ternyata ketika mengenang kembali, tugas Bapak saya itu berat banget.
Film “Rumah Dinas Bapak” dijamin akan memberikan hiburan yang menakutkan tetapi menghibur,” kata pemeran utama film “Rumah Dinas Bapak” Dodit Mulyanto.
“Yang menarik dari Film “Rumah Dinas Bapak” adalah adanya ruang-ruang komedi yang disajikan di tengah situasi horor dan mencekam.
Di samping itu, film ini juga akan mengajak kita melihat sisi lain kehidupan masa kecil Mas Dodit, yang gak pernah kita temui di mana-mana,” kata penulis skenario Rumah Dinas Bapak, Evelyn Afnilia.
(ar/lb)