[ad_1]
Kisah Rasulullah dan pengemis buta mengajarkan kepada kita bagaimana cara bersabar. Dari kisah Rasulullah dan pengemis yang buta ini, ia juga mengajarkan dan mencontohkan kasih sayang sesama manusia. Nabi Muhammad SAW selalu memberikan kisah sebagai teladan umat muslim.
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada sesama manusia tanpa pandang bulu. Sifat Rasulullah inilah yang wajib kita jadikan sebagai tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meskipun banyak orang yang benci pada Nabi Muhammad sampai banyak yang menghina, ia tidak pernah membalasnya dengan kebencian.
liputanbangsa.com: Batu Cincin Rasulullah, Terbuat dari Perak dan Batu Habasyah
Kisah Rasulullah dan Pengemis Buta yang Membencinya
Kisah ini berawal dari adanya seorang pengemis buta dari sudut pasar Madinah. Jika ada orang lain yang mendekati pengemis buta tersebut, pengemis itu berkata pada orang-orang yang mendekatinya.
Adapun isi perkataan tersebut yaitu ia mengajak orang-orang tersebut agar tidak mendekati Nabi Muhammad.
Bahkan si pengemis itu mengatakan jika Nabi Muhammad merupakan orang gila, tukang sihir, hingga seorang pembohong yang akan memberikan pengaruh buruk pada orang lain.
Dari kisah Rasulullah dan pengemis buta, pengemis berkata jika ia sangat muak mendengar orang-orang menyebutkan nama Muhammad. Sehingga, pengemis itu seringkali mengajak orang-orang untuk waspada dan menghindar dari Nabi Muhammad.
Rasulullah Tidak Pernah Membenci Pengemis yang Menghinanya
Meskipun si pengemis itu selalu mencela dan menghina Nabi Muhammad, namun ia tidak pernah menaruh dendam padanya dan sama sekali tidak membalas pengemis Yahudi yang buta itu.
Bahkan pada saat pengemis itu menghinanya, ia hanya tersenyum dan selalu menunjukkan perilaku dan sikap lembut terhadapnya.
Lebih mengherankannya, Nabi juga rela setiap pagi meluangkan waktu untuk menyuapkan makanan kepada pengemis buta yang terus mencemooh dan memfitnah Nabi Muhammad tersebut.
Pengemis Yahudi yang buta itu tidak mengetahui jika orang yang setiap pagi memberikan dan menyuapi makanan padanya itu adalah Rasulullah. Justru ia berpesan kepada Muhammad agar ia menjauhi Rasulullah.
liputanbangsa.com: Kisah Jibril Membelah Dada Rasulullah Saat Umur 4 Tahun
Menyuapi Pengemis Buta Sampai Menjelang Wafatnya
Kebiasaan Nabi Muhammad membawakan makanan dan menyuapi pengemis setiap pagi itu berlangsung terus-menerus sampai Nabi Muhammad menemui ajalnya.
Setelah Nabi Muhammad wafat, kini tidak ada lagi orang yang membawakan makanan dan rela menyuapi pengemis buta dari Yahudi tersebut. Sampai sang pengemis rindu mendapatkan suapan dari Nabi.
Abu Bakar Menggantikan Nabi Muhammad Menyuapi Sang Pengemis Buta
Setelah Nabi wafat, Abu Bakar berkunjung ke rumah Aisyah dan menanyakan apa sunnah Nabi yang perlu dirinya kerjakan. Akhirnya Aisyah bercerita jika setiap pagi Nabi pergi ke pasar di dekat Madinah membawa makanan dan menyuapi pengemis buta itu.
Suatu hari Abu Bakar langsung mengunjungi pasar tersebut dengan membawa makanan dan menghampiri pengemis buta itu. Akan tetapi, saat Abu Bakar memberikan makanan pada pengemis itu, sang pengemis justru marah.
Ia merasa bahwa yang membawakan makanan tersebut bukanlah orang yang biasanya. Pengemis juga menceritakan kepada Abu Bakar jika biasanya orang tersebut sampai rela menghaluskan makanan terlebih dahulu sebelum menyuapkan ke mulut pengemis itu.
Mendengar cerita tersebut, Abu Bakar bersedih dan mengatakan jika orang yang selama ini menyuapi pengemis itu adalah Rasulullah.
Mengetahui hal tersebut, akhirnya pengemis buta itu menangis dan merasa bersalah kepada Rasulullah. Pada saat itulah si pengemis buta bersyahadat di depan Abu Bakar.
liputanbangsa.com: Rumah Tempat Nabi Muhammad Dilahirkan, Dekat Ka’bah?
Hikmah yang Bisa Kita Petik
Dari kisah Rasulullah dan pengemis buta Yahudi ini, ada banyak sekali Hikmah yang bisa kita petik dan kita jadikan sebagai teladan.
Kisah ini menunjukkan jika Nabi Muhammad SAW memiliki pribadi yang mulia, ramah, dan luhur. Tak hanya itu saja, Rasulullah juga memiliki kesabaran yang luar biasa.
Dengan tidak membalas makian dari pengemis tersebut, Rasulullah SAW memiliki sifat sabar yang luar biasa. Buktinya, ia tidak membalas tindakan yang telah dilakukan seseorang padanya.
Justru ia selalu berbuat baik dan rela memberikan makanan setiap hari pada orang yang sudah benci padanya.
Nabi Muhammad juga memiliki sifat yang pemaaf. Hal ini bisa kita lihat dari ketulusannya mengasihi orang yang lemah dan buta dengan sepenuh hati.
Meskipun orang tersebut selalu menghina dan mencemarkan nama baik Rasulullah ke hadapan banyak orang.
Kisah Rasulullah dan pengemis buta Yahudi ini memang sangat menyentuh hati. Semoga umat muslim semuanya bisa memiliki kesabaran dan sifat yang baik seperti yang telah Rasulullah contohkan pada kita. (R10/HR-Online)
[ad_2]
Beranda