liputanbangsa.com; Kenali Tanda-tanda Sorry Syndrome, Kebiasaan Sering Meminta Maaf yang Sebenarnya Nggak Perlu, Loh!

ByWeb Support

5 Desember 2022
Kenali Tanda-tanda Sorry Syndrome, Kebiasaan Sering Meminta Maaf yang Sebenarnya Nggak Perlu, Loh!

[ad_1]

Siapa, nih, yang dikit-dikit suka minta maaf padahal nggak salah tapi meminta maaf atas dasar tidak enakan?

Atau Beauties punya teman yang seperti itu? Saat ini, ada istilah yang lagi viral untuk menggambarkan seseorang yang sering meminta maaf, lho. Apakah Itu?

1. Apa Itu ‘Sorry Syndrome’?




Apa Itu Sorry Syndrome?/Foto: Freepik/wayhomestudio
Apa Itu Sorry Syndrome?/Foto: Freepik/wayhomestudio

Istilah yang saat ini sedang viral itu bernama ‘sorry syndrome’. Kenapa, sih, istilahnya seperti itu? Melansir dari HigherEchelon, ‘sorry syndrome’ merupakan dorongan untuk meminta maaf atas hal-hal yang tak henti-hentinya, bahkan untuk hal-hal di luar kendali kita atau tindakan yang kita yakini tidak salah.

Salah satu contoh yang mungkin sering kita lakukan adalah saat ingin mengajukan pertanyaan atau follow up pekerjaan, “Mohon maaf, Pak, terkait dengan proposal tersebut apakah sudah ada feedback-nya?” Sounds familiar?

2. Tanda-Tanda ‘Sorry Syndrome’




Tanda-Tanda Sorry Syndrome/Foto: Freepik/wayhomestudio
Tanda-Tanda Sorry Syndrome/Foto: Freepik/wayhomestudio

Dilansir dari HigherEchelon, ciri-ciri yang biasa terlihat adalah:

  • Meminta maaf atas perbuatan orang lain
  • Meminta maaf ke benda mati
  • Meminta maaf saat mencoba tegas
  • Meminta maaf untuk hal yang tidak dapat dikendalikan
  • Meminta maaf untuk interaksi sehari-sehari yang mana hal itu adalah normal
  • Meminta maaf yang sebetulnya menurut kita tidak salah.

Padahal, ketika kita menggunakan kata “maaf” di saat yang tidak tepat, justru akan melemahkan maknanya dan membuat kita merendahkan diri sendiri.

Permintaan maaf ini bisa menjadi hampa ketika digunakan secara berlebihan. Cobalah beri jeda kepada diri untuk bertanya, “Apakah aku perlu meminta maaf?” “Apakah yang aku lakukan sudah sesuai dengan peraturan?” 

[ad_2]
liputanbangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *