[ad_1]
Liputanbangsa.com, PEKALONGAN – Sejumlah wilayah Kota Pekalongan terendam rob. Salah satunya yang paling parah di Kelurahan Tirto dan Panjang Wetan.
Rob di wilayah Tirto akibat limpasan Sungai Meduri. Khususnya di gang 14, 15, dan 16. Sementara di Panjang Wetan hampir sebagian jalan terendam. Tinggi genangan rata-rata 30-50 sentimeter.
Plt Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha menjelaskan, dari pantuan tim BPBD, gelombang pasang pesisir utara pada pukul 04.00 WIB cukup tinggi.
Gelombang tersebut membuat volume air di Sungai Meduri, Bremi, dan Loji meningkat dan meluber ke permukiman. Intensitas hujan yang cukup sering semakin memperburuk kondisi.
“Di beberapa titik sedang ada penataan tanggul maupun sheet pile, sehingga air masuk permukiman,” jelasnya.
Dari hasil monitoring di lapangan, air limpasan Sungai Loji menggenangi wilayah Kelurahan Panjang Wetan dan sebagian Kelurahan Krapyak Pekalongan Utara. Rata-rata tinggi genangan 30 sampai 50 cm. Kondisi serupa juga terjadi di permukiman yang terdampak luapan Sungai Meduri.
Akibatnya, sebagian warga harus dievakuasi oleh tim gabungan karena kondisi rumahnya tidak memungkinkan ditinggali. Sebagian warga Kelurahan Tirto dievakuasi ke aula kelurahan setempat.
Tim juga memastikan tempat pengungsian memiliki fasilitas dan sarpras yang layak. Termasuk bantuan logistik dipastikan mencukupi.
“Untuk jumlah pengungsi di Kelurahan Tirto ada 106 orang, kalau Panjang Wetan nol,” terangnya.
Dimas mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sempadan sungai untuk terus memantau kondisi cuaca atau gelombang pasang. Utamanya sampai tiga hari ke depan.
“Kami minta warga di pesisir sudah mulai waspada banjir. Hal yang sama juga bagi warga yang tinggal di sempadan sungai,” tandasnya. (han/zal)
[ad_2]
liputanbangsa.com