[ad_1]
Liputanbangsa.com, WONOSOBO – Sedikitnya dua truk pengangkut tambang galian c ilegal jadi korban ambruknya jembatan di Desa Candiasan, Kecamatan Kertek Kamis (1/12) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun akses jalan saat ini terputus.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono menjelaskan, jembatan ambruk sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, dua truk pengangkut galian C illegal sedang melintas di atas jembatan.
“Dugaan kita jembatan tidak mampu menahan beban dari kedua truk yang saat itu memang tengah melintas dengan mengangkut hasil tambang,” terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (2/12).
Beruntung, ambruknya jembatan itu tidak sampai membawa korban jiwa. Dua pengemudi truk berhasil selamat dari peristiwa nahas tersebut.
“Karena memang ketinggian jembatan itu hanya sekitar 6 meter sehingga tidak sampai membuat pengemudi mengalami luka parah saat ikut terjatuh,” katanya.
Menurutnya kondisi jembatan memang telah rusak parah setelah hampir setiap jam dilalui truk pembawa pasir ilegal yang melintas di ruas jalan Kabupaten di Dusun Grenjeng Desa Candiyasan Kecamatan Kertek.
“Jembatan yang memiliki panjang 10 meter dan lebar 3 meter mengalami rusak berat dan sudah tidak bisa dilalui kendaraan,” katanya.
Sementara untuk akses, masyarakat pengguna jalan terpaksa melewati Jalan alternatif Grenjeng – Madukoro.
Itupun hanya bisa dilalui dengan kendaraan kecil dan diimbau tidak bermuatan berat. (rls/git/ton)
[ad_2]
liputanbangsa.com