[ad_1]
Seorang asisten senior keluarga Kerajaan Inggris mundur dan minta maaf usai melakukan aksi rasis kepada seorang bos badan amal di acara yang diadakan di Istana Buckingham, Selasa (29/11). Media Inggris memberitakan bahwa sosok tersebut adalah Lady Susan Hussey, ibu baptis putra Raja Charles III, Pangeran William.
Di acara amal yang diadakan oleh Permaisuri Camilla, Susan Hussey bertanya berulang kali kepada Ngozi Fulani, pendiri dari badan amal Sistah Space soal asal usulnya. Fulani mengatakan bahwa Susan Hussey berulang kali bertanya, “Dari Afrika mana Anda berasal?”
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Istana Buckingham mengatakan bahwa apa yang dilakukan Susan Hussey sebagai tindakan yang “tidak dapat diterima dan sangat disesalkan”. Perempuan yang pernah menjadi punggawa Permaisuri Camilla itu pun langsung meminta maaf dan mengundurkan diri.
Dirangkum dari berbagai sumber, ini sosok Lady Susan Hussey!
Tugas Awal Membantu Menjawab Surat
![]()
|
Dilansir dari BBC, Susan Katharine Hussey, Baroness Hussey dari North Bradley, lahir pada tahun 1939. Ia merupakan putri kelima dan bungsu dari Earl Waldegrave ke-12 dan Mary Hermione, Countess Waldegrave.
Hussey adalah saudara perempuan dari mantan menteri kabinet Konservatif, William Waldegrave. Mendiang suaminya, Marmaduke Hussey, adalah mantan ketua BBC. Hussey memiliki dua orang anak, salah satunya bernama Katherine Brooke, yang baru saja ditunjuk sebagai salah satu pendamping Permaisuri Camilla.
Hussey mulai bekerja untuk keluarga Kerajaan Inggris di tahun yang sama saat Ratu Elizabeth II melahirkan anak ketiganya, Pangeran Andrew. Pada awalnya, peran Hussey adalah membantu menjawab surat, sebelum akhirnya ia menjadi bagian dari lingkaran dalam dari dayang-dayang dengan pengetahuan yang tak tertandingi tentang cara kerja istana.
Jadi Salah Satu Dayang Kepercayaan Ratu Elizabeth IIÂ Lebih dari 60 Tahun
![]()
|
Sebagai seorang punggawa, dia sering ditugasi membantu pendatang baru menyesuaikan diri dengan cara Rumah Tangga Kerajaan, termasuk Meghan Markle dan Putri Diana. Menurut penulis Christopher Wilson yang menulis dalam bukunya The Windsor Knot, Diana telah menunjukkan “ketidaksukaan pribadi” pada Lady Susan.
Hussey adalah salah satu lady in waiting dari Ratu Elizabeth II. Peran lady-in-waiting atau perempuan kepercayaan yang bertugas sebagai asisten pribadi bagi ratu atau bangsawan biasanya diberikan kepada bangsawan kaya namun tidak dibayar. Tetapi menjadi Woman of the Bedchamber dianggap sebagai peran yang sangat bergengsi.
Hussey dipromosikan menjadi Dame Grand Cross dari Royal Victorian Order (GCVO) pada Penghargaan Ulang Tahun 2013, dan juga menerima beberapa penghargaan pengabdian panjang untuk pengabdiannya yang setia kepada Ratu. Ia menjadi salah satu dayang kepercayaan Ratu Elizabeth II dan anggota lingkaran dalamnya selama lebih dari 60 tahun.
[ad_2]
liputanbangsa.com