Mengenal Pawai Ogoh-Ogoh, Tradisi Khas Umat Hindu Memperingati Hari Raya Nyepi – Liputan Online Indonesia

Mengenal Pawai Ogoh-Ogoh, Tradisi Khas Umat Hindu Memperingati Hari Raya NyepiMengenal Pawai Ogoh-Ogoh, Tradisi Khas Umat Hindu Memperingati Hari Raya Nyepi. Foto: dok.palembang.tribunnews.com

liputanbangsa.com – Hari raya Nyepi adalah hari besar bagi seluruh umat Hindu di Indonesia dalam memperingati Tahun Baru Saka. Tahun ini, Hari raya Nyepi 2023 jatuh pada Rabu (22/3/2023).

Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Raya Nyepi 2023 atau Tahun Baru Saka 1945.

Dalam perayaan Hari raya Nyepi di Indonesia, kita sering mengenal dengan yang namanya Pawai Ogoh-Ogoh yang biasa dilakukan oleh masyarakat Hindu untuk menyambut hari suci tersebut.

Pawai ogoh-ogoh dilaksanakan pada malam pengerupukan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.  Ogoh-ogoh adalah karya seni patung boneka yang dibuat menyerupai raksasa (bhuta).

Dalam kebudayaan Bali, ogoh-ogoh berupa patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Bhuta Kala sendiri dalam ajaran Hindu Dharma merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Sejarah Ogoh – Ogoh
Ogoh-ogoh berasal dari sebutan ‘ogah-ogah’  yang dalam bahasa Bali berarti digoyang-goyangkan. Sebenarnya, ogoh-ogoh tidak memiliki keterkaitan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Namun, sejak Hari Raya Nyepi ditetapkan menjadi libur nasional pada 1983, ogoh-ogoh menjadi rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tiap tahunnya.

Ogoh-Ogoh Bali
Ogoh-Ogoh Bali. Foto: dok.balispiritfestival.com

Ogoh-ogoh kerap ditampilkan dalam upacara Tawur yang dilakukan sehari sebelum perayaan Nyepi.  Ogoh-ogoh sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya pada zaman Dalem Balingkang.

Kesenian ini mulai dikenal masyarakat Indonesia saat dijadikan lomba pada Pesta Kesenian Bali, 1990. Saat itu, ogoh-ogoh digunakan untuk kelengkapan Upacara Pitra Yadnya, ritual umat Hindu untuk menunjukkan rasa bakti kepada orang tua dan leluhur mereka.

Makna Ogoh – Ogoh 
Menurut buku Beragam Makna Ogoh-ogah dalam Tradisi Nyepi (2020) yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa Tepi, ogoh-ogoh merupakan patung penggambaran Butha Kala.

Namun, wujud ogoh-ogoh ini dapat ditafsirkan secara bebas. Ada yang membuatnya sebagai perwujudan raksasa perkasa, raksasa kemayu, atau raksasa setengah binatang.

Ogoh-ogah kemudian diarak di jalanan sebagai visualisasi dari simbol roh jalan tersebut. Seiring berjalannya waktu, ogoh-ogoh tidak hanya berbentuk raksasa.

Ada juga ogoh-ogoh yang berwujud para dewa, seperti Dewa Siwa atau Dewa Ganesha. Kemudian, berkembang pula ogoh-ogoh kontemporer yang mengambil bentuk tokoh-tokoh modern. Misalnya Spiderman dan Superman.

Fungsi Ogoh – Ogoh
Dibuat menyerupai raksasa atau butha yang tinggi, ogoh-ogoh berfungsi sebagai simbol pembersihan alam dari sifat-sifat jahat. Bentuk ogoh-ogoh wajib berukuran besar dan menakutkan sebagai simbol sifat buruk di dunia. Nantinya, ogoh-ogoh bakal diarak dan dibakar oleh masyarakat.

Proses ini disimbolkan untuk menghalau kejahatan. Dengan begitu, masyarakat percaya bahwa sifat-sifat jahat di dunia akan sirna dan manusia terhindar dari kehancuran

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *