liputanbangsa.com – Raffi Ahmad menjadi bahan pergunjingan netizen setelah mengabarkan dirinya mendapatkan gelar doktor kehormatan atau honoris causa (HC) dari sebuah universitas di Thailand.
Pemberian gelar tersebut dikabarkan Raffi Ahmad di media sosialnya pada Jumat (27/9). Ia mendapatkan gelar tersebut dalam bidang Event Management and Global Digital Development.
Berikut kronologi kontroversi gelar doktor honoris causa Raffi Ahmad.
Dalam unggahan itu pula, Raffi menampilkan video serta foto yang menampilkan dirinya dipanggil dan pergi ke atas mimbar menerima sertifikat penghargaan dari Universal Institute of Professional Management (UIPM), Thailand.
“Merupakan suatu kehormatan serta kebanggaan bagi saya menerima gelar kehormatan di bidang Event Management and Global Digital Development atas kontribusi saya selama puluhan tahun dalam pengembangan industri hiburan konvensional, offline, serta digital di Indonesia,” kata Raffi Ahmad.
Ia mengucapkan terima kasih dan memberikan gelar non-akademis tersebut kepada keluarga, mentor, sahabat, rekan, tim, serta seluruh pihak yang membimbing dirinya selama ini.
“Sebagai seseorang yang memiliki kesempatan berinteraksi ke puluhan juta orang di berbagai platform digital dan juga secara event offline, saya akan terus berupaya memberikan pengaruh yang baik kepada pengikut saya dan terus membantu memotivasi mereka dalam mengejar impiannya,” kata Raffi.
“Dan tentunya, saya bersama tim akan membantu menciptakan lingkungan di mana orang-orang mampu menyumbangkan bakat uniknya dan menciptakan pengalaman yang membawa kebahagiaan bagi orang lain,” katanya.
Namun unggahan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan bagi sebagian netizen.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan riwayat pendidikan tinggi Raffi Ahmad yang tak banyak diketahui selain pernah berkuliah di Universitas Paramadina dan Universitas Terbuka.
Selain itu sebagian netizen juga mempertanyakan soal bidang ilmu dan kapasitas Raffi Ahmad sehingga bisa mendapatkan gelar kehormatan tersebut.
Raffi Ahmad pun mencoba menjawab segala pertanyaan publik tersebut dengan membagikan sebuah video yang berisi sambutan dan perjalanan dirinya dalam bidang tersebut hingga dianggap layak mendapatkan gelar kehormatan.
Dalam unggahan itu, Raffi Ahmad menekankan kerja sama tim dan profesionalisme dalam aspek manajemen acara yang sudah ia geluti selama bertahun-tahun berkarier di dunia hiburan.
“Ini adalah bidang yang mempertemukan kreativitas dengan presisi, di mana setiap detail diperhitungkan, dan di mana keberhasilan suatu acara bergantung pada sinergi tim yang berdedikasi,” tulis Raffi Ahmad.
“Memberdayakan orang-orang di bidang ini berarti memupuk lingkungan di mana setiap orang dapat menyumbangkan bakat unik mereka, berkolaborasi secara efektif, dan pada akhirnya, menciptakan pengalaman yang membawa kegembiraan dan kepuasan bagi orang lain,” lanjutnya.
Pertanyaan dan pandangan miring netizen tidak berhenti. Pada akhir pekan, sejumlah netizen bahkan ikut menelusuri jejak universitas yang memberikan penghargaan kepada Raffi Ahmad.
Sejumlah pihak menemukan dari hasil penelusuran di internet bahwa kampus yang bernama Universal Institute of Professional Management (UIPM) tersebut juga memiliki kantor di Bekasi dan Rusia, selain di Thailand.
Bahkan ada pula netizen yang niat menelusuri jejak UIPM di Thailand. Mereka menemukan, alamat yang tercantum di web universitas tersebut ternyata bukanlah kampus melainkan hotel dan perkantoran.
Sebagian netizen lainnya juga mencoba menemukan lokasi UIPM di Bekasi seperti yang tercantum dalam laman lembaga tersebut.
Mereka menemukan alamat yang dicantumkan kampus itu bukan berisi lembaga yang berbeda.
Meski begitu, pihak UIPM memberikan pernyataan menanggapi kecurigaan netizen terkait lembaga mereka.
Dalam surat atas nama Deputy Legal Affairs UIPM, Helena Pattirane, pada Senin (30/9), UIPM memastikan bahwa mereka “menjalankan pendidikan tinggi dengan format Pendidikan Tinggi Distance Education (Pendidikan Jarak Jauh) dan menggunakan sistem pendidikan full 100 persen online learning, virtual campus atau non real campus secara jelas dan dipublikasikan”.
“UIPM didirikan FULL 100% ONLINE. Yang dikelola secara Global Managing, Global Students, dan Global Education,” tulis surat bertanggal 30 September 2024.
“Sebagai Perguruan Tinggi Online tidak memerlukan Kampus real,” tulis mereka.
“Prosedur Gelar Doctor Honoris Causa (Dr. HC) dari UIPM yang diberikan kepada individu berprestasi diakui sah oleh QAHE (Quality Assurance Higher Education) sebagai Lembaga Akreditasi Internasional dan juga oleh Lembaga Pendidikan dari Order of Kingdom Prussia,” tulis mereka.
“UIPM diakreditasi sebagai lembaga pendidikan tinggi online 100%, tanpa kampus fisik, sesuai dengan standar EDEN (European Distance E-Learning Network), dengan pasar pendidikan global yang ditujukan bagi mahasiswa di seluruh dunia,” kata mereka.
Sementara itu, Raffi Ahmad bergeming dan kembali mengunggah video yang menampilkan dirinya mendapatkan penghargaan tersebut.
Kali ini, ia menambahkan bahwa alasan dirinya mendapatkan penghargaan itu karena kontribusinya selama puluhan tahun di industri hiburan.
Bukan cuma itu, Raffi pun memberikan keterangan tambahan dalam unggahan pertamanya bahwa gelar doktor honoris causa adalah “gelar kesarjanaan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut”.
(ar/lb)