liputanbangsa.com – Publik tengah digegerkan oleh sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang tersandung kasus jvd1 0nl1n3 (jvd0l).
Menyikapi hal itu, Menkomdigi Meutya Hafid ambil langkah tegas menumpas keberadaan judol di Indonesia, terlebih di lingkungan kerja kementerian.
Dirinya telah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan perkembangan penanganan judol.
Hal itu disampaikan langsung dalam keterangan persnya pada Jumat (1/11/2024) seperti disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
“Menurut Presiden, langkah-langkah yang diambil (Menkomdigi) sudah betul, diteruskan (penanganannya),” ujarnya.
Meutya telah mengeluarkan Instruksi Menteri Komunikasi dan Digital RI Nomor 2 Tahun 2024 tentang Upaya Mendukung Penegakan Pemberantasan Kegiatan Perjvd14n dalam Jaringan di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital.
Semua pejabat di Kemkomdigi diminta membantu kinerja kepolisian untuk menemukan dan memberantas pegawai yang terlibat jvd0l.
“Bagi kami ini baik, sekali lagi sebagai upaya bersih-bersih agar kantor kami juga bisa menjalankan tugas dan fungsi yang diamanatkan presiden dengan baik.”
Meutya menyebut, sejak awal dirinya dipanggil oleh Presiden Prabowo, ditekankan bahwa tugas utama Kemkomdigi adalah memerangi jvd0l.
“Dalam 10 hari sejak Pak Presiden dilantik itu, kita sudah menangani 187 ribu (situs jvd1 0nl1n3). Terbanyak dalam rentang 10 hari sepanjang sejarah,” ujarnya.
“Kita akan tambah terus. Dalam 10 hari terakhir ini 187 ribu situs sudah kita takedown (blokir),” tegas Meutya.
Dirinya berharap dalam terminologi 100 hari pertama kerja (3 bulan), Kemkomdigi dapat menangani 1,8 hingga 2 juta situs jvd0l.
Meutya juga berencana akan membuat laporan perkembangan ke masyarakat, agar masyarakat dapat melihat kinerja Kemkomdigi dalam setiap pekan, ada banyak situs yang telah diblokir.
Meutya menyebut dirinya membuka pintu selebar-lebarnya kepada kepolisian untuk melakukan pengembangan penyidikan di lingkungan Kemkomdigi, termasuk jika harus melakukan pemeriksaan ke kantor.
“Berapa banyak pun (pegawai yang terlibat, jika memang salah, silakan (ditindak)”, tegasnya.
Saat ini, kantor Kemkomdigi telah dilakukan sterilisasi oleh Polda Metro Jaya di lantai-lantai yang terkait aktivitas judol, di antaranya lantai 1, 2, dan 8.
Upaya yang dilakukan untuk memberantas kasus ini juga termasuk menambah anggota dan pengawas ruang digital di Kemkomdigi.
Pegawai sebelumnya dinilai masih kurang sehingga pihaknya akan memperbanyak pengawasan untuk persempit celah-celah bagi siapapun yang ingin melakukan kejahatan di dunia maya, termasuk jvd0l.
Menkomdigi juga mengadakan apel tiga kali sehari setiap ganti shift, menyanyikan lagu Indonesia raya dan mengucap pakta integritas.
Hal itu dilakukan guna memberi penguatan moral dan mengingatkan pegawai yang bertugas, serta membangkitkan semangat nasionalisme.
Saat ini, Kemkomdigi masih menunggu proses dari kepolisian yang tengah melangsungkan penyidikan.
“Saya tidak tahu nama-nama itu ranah dr kepolisian, tapi pada prinsipnya kalau kepolisian memang harus masuk ke kantor kami tentu kita membuka ruang selebarnya demi pembersihan di internal kementerian,” pungkasnya.
Perkembangan terkini, Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 11 pegawai Kemkomdigi yang terlibat jvd0l, dan masih akan terus dilakukan pengembangan.
(ar/lb)