liputanbangsa.com – Saat ingin menurunkan berat badan, menghitung jumlah kalori yang masuk ke tubuh kerap jadi salah satu cara yang dianggap cukup ampuh.
Salah satunya menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi pada malam hari.
Cara ini juga dikenal dengan istilah defisit kalori. Defisit kalori sendiri berarti jumlah kalori yang dibakar melebihi jumlah kalori yang dikonsumsi. Hal ini bisa memicu penurunan berat badan.
Melansir Health, pada dasarnya, diet defisit kalori adalah makan lebih sedikit dari energi yang digunakan.
Tak cuma untuk menurunkan berat badan, tapi juga berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh.
Ingin menurunkan berat badan dan sehat? Salah satunya perhatikan asupan di malam hari. Berapa jumlah kalori yang harusnya dikonsumsi di malam hari?
Mengutip Eat This Not That, ada beberapa hal yang harus dipahami untuk mengidentifikasi jumlah kalori ideal saat makan malam.
Pertama, Anda perlu mengetahui jumlah kalori total untuk sehari. Hal ini bisa dilakukan menggunakan kalkulator kalori daring.
Setelah Anda memiliki angka, bagi dengan tiga. Inilah jumlah kalori yang harus Anda konsumsi setiap tiga kali makan utama.
Misalnya, jika Anda mencoba mencapai 1500 kalori per hari, maka setiap kali makan harus mengandung 500 kalori.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, pembakaran kalori juga harus tetap dilakukan. Kalori bisa dibakar melalui olahraga dan aktivitas fisik.
Untuk itu, distribusi kalori yang merata juga sangat penting. Jangan sampai Anda hanya menyimpan kalori terbesar untuk makan di malam hari.
Pasalnya, jika terlalu banyak kalori yang tersimpan di malam hari, tak ada banyak waktu yang dimiliki tubuh untuk membakar kalori tersebut antara makan malam dan waktu tidur.
Â
(ar/lb)