Berkemah dan Berselancar di Sungai BTS Weleri : Wisata Alam dan Religi di Tengah Persawahan – Liputan Online Indonesia

KENDAL, liputanbangsa.comWilayah Kecamatan Weleri tidak memiliki wilayah pantai maupun pegunungan yang biasanya bisa dijadikan tempat wisata.

Namun memiliki potensi lain untuk membuka tempat wisata.

Potensi lain yang bisa dijadikan tempat wisata adalah kawasan hutan dan bukit.

Juga keberadaan sungai dan area persawahan yang menyatu dengan jembatan tol menjadi pemandangan yang indah.

Destinasi wisata yang sudah ada di antaranya Wisata alam Bukit Tegal Santun (BTS) di Desa Sambongsari Weleri.

Lokasinya di dekat exit tol Weleri dengan pemandangan sungai, persawahan dan jembatan tol. Keberadaan Makam Mbah Sambong yang tiap tahun digelar acara Haul bisa dipadukan dengan wisata religi.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal, Ahmad Syahrul Falah mengatakan, di Kabupaten Kendal banyak makam tokoh penyebar agama Islam.

Makam-makam tokoh penyebar agama Islam itu bisa diangkat menjadi tempat wisata religi.

“Disporapar Kendal menggandeng Duta Santri Wisata Religi untuk mempromosikan tempat-tempat wisata religi,” katanya.

 

Wisata Bukit Tegal Santun (BTS) Weleri

Wisata Bukit Tegal Santun, saat ini masih dalam pengembangan.

Oleh karena itu, sementara ini pengunjung tidak dipungut tiket masuk.

Wisata ini cocok untuk kemah, dengan fasilitas outbound dan berselancar di sungai irigasi sepanjang 1 kilometer.

“Ini masih terus dikembangkan, konsepnya wisata alam,” katanya.

Wisata yang berada di dekat pemukiman warga ini, juga dipadukan dengan wisata religi yang tiap tahun digelar Haul Mbah Sambong.

Wisata BTS ini juga sering digunakan untuk event kicau mania tingkat kabupaten dan provinsi.

Mustakim, ketua pengelola wisata mengatakan, wisata BTS ini merupakan hasil swadaya kelompok pemuda setempat.

Harapan ke depan ada perhatian dari pemerintah setempat, baik pemerintah desa maupun kabupaten agar semakin berkembang.

“Sementara masih swadaya dan dikelola oleh pemuda setempat, belum ada kesepakatan dengan Karang Taruna maupun pemerintah desa sini,” jelasnya.

Camat Weleri, Dwi Suryo Cahyono mengatakan, pihaknya mengarahkan agar wisata BTS ini bisa bekerja sama dengan Bumdes, agar bisa mendapatkan anggaran Dana Desa.

Selain itu juga agar dikelola oleh Pokdarwis agar mendapatkan perhatian dari Dinas Pariwisata.

“Tempat wisata ini perlu dipoles lebih baik lagi untuk menambah daya menarik pengunjung,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *