Jumlah Pengunjung Wisata di Kab. Kendal 2024 Meningkat dari Tahun Sebelumnya – Liputan Online Indonesia

KENDAL, liputanbangsa.comPengunjung wisata di Kabupaten Kendal di tahun 2024 ditarget bisa mencapai 2 juta orang.

Angka itu melampaui jumlah pengunjung wisata di Kabupaten Kendal tahun 2023 yang sebanyak 1,8 juta orang.

Kepala Bidang Pariwisata, Disporapar Kabupaten Kendal, Ahmad Syahrul Falah mengatakan, target jumlah pengunjung di seluruh tempat wisata di Kabupaten Kendal di tahun 2024 bisa terpenuhi.

Hal ini berdasarkan data laporan dari semua tempat wisata di Kabupaten.

“Jumlah pengunjung wisata di tahun 2024 sudah di atas 2 juta pengunjung, berarti sudah melebihi di tahun 2023 yang sebanyak 1,8 juta orang,” ujarnya.

Syahrul mengatakan, untuk target pendapatan dari tempat wisata milik Pemda Kendal di tahun 2024 sebesar Rp 2,6 miliar.

Target pendapatan itu untuk tiga tempat wisata milik Pemda Kendal, yakni wisata Curugsewu, wisata Pantai Sendang Sikucing dan Kolam Renang Boja.

“Target sebesar Rp 2,6 miliar itu terlalu tinggi, jika mengacu pendapatan wisata di tahun 2023. Target pendapatan wisata di tahun 2023 sebesar Rp 2,4 miliar, namun hanya bisa tercapai Rp 1,8 miliar,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan laporan pendapatan yang sudah masuk per Oktober 2024, maka dengan sisa waktu dua bulan, terasa berat bisa memenuhi target.

Dari tiga tempat wisata tersebut, yang bisa melampaui target, hanya Kolam Renang Boja.

“Untuk mencapai target sebesar Rp 2,6 miliar ini sepertinya terlalu berat, namun pendapatan di tahun 2024 bisa melebihi pendapatan di tahun 2023,” katanya.

Syahrul mengatakan, untuk wisata Curugsewu ditarget Rp 1,428 miliar.

Namun prediksi sampai akhir tahun hanya bisa meraih Rp 1 miliar atau sekitar 60-70 persen dari target pendapatan.

“Pendapatan wisata Curugsewu optimis bisa di atas Rp 1 miliar,” katanya.

Dikatakan, untuk pendapatan Kolam Renang Boja bisa melampaui target yang sebesar Rp 700 juta. Sedangkan wisata Pantai Sendang Sikucing, dari target pendapatan sebesar Rp 500 juta, terasa berat bisa mencapai target.

Pasalnya, pendapatan per Oktober baru mencapai Rp 115 juta. “Pantai Sendang Sikucing sampai akhir tahun nanti, paling tidak, bisa mencapai Rp 250 juta,” katanya.

Lebih lanjut Syahrul mengatakan, sedikitnya pendapatan wisata Pantai Sendang Sikucing, karena masih dalam adaptasi terhadap tarif tiket masuk.

Tarif tiket masuk wisata Pantai Sendang Sikucing sebelumnya, yaitu mulai tahun 2021 sebesar Rp 15.000 di hari biasa dan Rp 17.000 pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar.

Tarif sebesar itu ternyata sangat berdampak pada minat pengunjung.

Oleh karena, mulai akhir tahun 2023 diturunkan kembali menjadi Rp 5.000 pada hari biasa, dan Rp 7.000 pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar.

“Tiket masuk Rp 15.000 itu dinilai terlalu tinggi, karena tiket masuk di wisata sebelah hanya Rp 5.000, sehingga wisatawan lebih memilih datang ke wisata yang lebih murah. Maka setelah ada Perda, tarif tiket masuk ke wisata Pantai Sendang Sikucing diturunkan kembali,” katanya.

Syahrul menjelaskan, destinasi wisata Curugsewu di tahun 2024 ini sedang dalam pembenahan, sehingga tidak bisa maksimal mengadakan event yang bisa menarik banyak pengunjung.

Selama masa pembenahan, tidak bisa menggelar event besar atau hiburan musik, sehingga mengurangi pendapatan.

“Tahun 2024 ini memang fokus pembenahan sarana dan prasarana, supaya ke depan Curugsewu bisa menjadi ikon wisata di Kabupaten,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *