liputanbangsa.com – Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) , Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), mengatakan, ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko anak terkena pneumonia atau radang paru-paru.
Orang tua wajib menjaga kebersihan kamar anak dengan tidak banyak menaruh barang di kamar.
Barang-barang seperti buku dan boneka perlu diminimalkan karena berisiko menjadi sarang kuman yang bisa mengakibatkan alergi dan pneumonia.
“Jaga kebersihan kamar anak. Kurangi kumpulan barang di kamar. Buku-buku yang menumpuk itu bisa menjadi sarang kuman. Boneka juga. Karena anak itu rentan sekali alergi,” kata dia dalam kegiatan di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, kebersihan tempat tidur juga wajib jadi perhatian orang tua. Pada bantal dan kasur terdapat tungau yang membuat anak alergi.
Seringlah menjemur kasur dan bantal, karena setiap 3 minggu tungau akan bertelur.
“Bersihkan kasur dan bantal sesering mungkin. Jemur setiap dua minggu,” ujar Prof Hartono.
Pneumonia mengakibatkan lebih dari 19.000 anak balita meninggal di Indonesia.
Angka kematian anak akibat pneumonia tidak pernah lepas dari tiga perangkat teratas penyebab kematian anak, sehingga menunjukkan betapa bahayanya penyakit ini.
Gejala pneumonia pada anak dapat dideteksi dan dapat dicegah dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta konsumsi makanan bernutrisi, sehat dan seimbang termasuk ASI eksklusif.
Selain itu, imunisasi juga tak kalah penting untuk dilakukan sebagai langkah utama dalam mencegah pneumonia pada anak.
“Dengan imunisasi yang lengkap, anak akan terhindar dari penyakit pneumonia, maupun penyakit yang berbahaya lain, seperti radang selaput otak dan radang telinga atau otitis yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Imunisasi pneumokokus yang lengkap dapat menekan angka prevalensi pneumonia pada anak-anak,” ungkap dia.
(ar/lb)