Kisah Hannah Istri Imran, Wanita Salihah yang Selalu Bersabar! – Liputan Online Indonesia

ByWeb Support

1 Januari 2023
Wanita Salihah

Liputanbangsa.comKisah Hannah istri Imran perlu umat muslim ketahui. Hannah merupakan wanita shalihah istri Imron yang memiliki banyak kisah teladan dan patut kita contoh. Kisah wanita shalihah ini juga tertulis dalam Al-Quran.

Keluarga Imran merupakan satu-satunya keluarga yang tertulis dalam Al-Quran, yaitu dalam Surat Ali Imran. Sebab, keluarga Imron ini Allah SWT pilih sebagai salah satu keluarga yang spesial.

Nama keluarga Imran tertera dalam Surat Ali Imran karena keluarganya mempunyai keutamaan. Baik itu dari Imran bin Matan, anaknya yang bernama Siti Maryam dan juga istrinya, Hannah. Mereka merupakan orang-orang yang patut kita teladani.

liputanbangsa.com: Kisah Harut dan Marut, Malaikat Allah yang Memberikan Peringatan

Kisah Hannah Istri Imran, Wanita Shalihah Pilihan Allah

Hannah binti Faqudz merupakan seorang wanita mulia yang merupakan istri Imran dan ibu dari Maryam. Jadi, Hannah merupakan nenek dari Nabi Isa AS. Sebagai seorang istri, Hannah selalu taat pada suaminya yang juga merupakan seorang pemimpin yang sholeh.

Hannah juga termasuk seorang wanita yang dikatakan mandul. Sebab, hingga usia tuanya ia belum juga memiliki keturunan dari Imron. Bahkan, Hannah sudah memasuki masa menopause.

Berharap Mendapat Keturunan Anak Laki-laki

Awal mula kisah Hannah istri Imron ini yaitu besar harapannya ingin memiliki keturunan yang shalih.

Pada mulanya, Hannah sedang berteduh di bawah pohon. Hingga pada akhirnya, ia melihat induk burung yang sedang meloloh atau memberi makan pada anaknya.

Melihat kebersamaan induk dan anak burung tersebut, dalam hati Hannah muncul keinginan yang kuat untuk memiliki anak laki-laki. Kemudian, ia meminta dan memohon pada Allah SWT agar harapannya tersebut bisa dikabulkan.

Setelah memohon dan berdoa, seketika saja Allah SWT mengabulkan permintaannya. Hannah yang sudah menopause akhirnya kembali haid. Lantas ia memberitakan hal tersebut pada suaminya, Imran.

Selang beberapa waktu, Hannah binti Faqudz akhirnya bisa hamil. Pada saat dalam masa kehamilannya ia bernazar pada Allah SWT.

Isi nazarnya yaitu jika Allah SWT memperlancar kehamilannya hingga melahirkan, maka Hannah akan menjadikan anak yang ia lahirkan nanti sebagai muharrar atau orang yang dimerdekakan.

liputanbangsa.com: Kisah Hamzah Masuk Islam Paman Nabi SAW Dapatkan Hidayah

Secara tidak langsung, Hannah menginginkan anak yang lahir nantinya berjenis kelamin laki-laki.

Imran akhirnya menanggapi nazar istrinya, dan berkata bagaimana jika anak yang kamu kandung ternyata perempuan? Sebab saat itu, hanya laki-laki yang bisa menjadi seorang khadam.

Pertanyaan sang suami tersebut rupanya menjadikan Hannah merasa bersedih hati dan bernazar jika janin yang dalam kandungannya kelak akan menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT.

Imran Wafat Sebelum Kelahiran Anaknya

Dalam kebahagiaan keluarga Imran yang menanti kelahiran sang anak, ternyata Allah SWT mempunyai kehendak lain, Imran wafat sebelum masa kelahiran anaknya.

Dengan adanya kejadian ini, ia merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Akan tetapi, Hannah tetap selalu senantiasa bersabar dalam menemani dan merawat janin yang ada dalam kandungannya.

Kisah Hannah istri Imran ini memang menyedihkan. Sebab, ia ditinggalkan suami tercinta saat menantikan kebahagiaan yang mereka tunggu-tunggu selama ini.

Hannah Melahirkan Anak Perempuan

Allah SWT berkehendak lain dengan harapan Hannah, ia melahirkan seorang berjenis kelamin perempuan. Karena anak yang lahir perempuan, maka ada rasa kegelisahan yang muncul dalam diri Hannah.

Sebab, dirinya telah menazarkan jika anak yang ia lahirkan nantinya akan dijadikan khadam pada Bait al-Muqaddas.

Kisah Hannah istri Imran setelah anaknya lahir perempuan memang selalu merasa kecewa dan khawatir. Dirinya tidak melahirkan seorang putra yang ia harapkan sebelumnya.

Namun, ia juga telah menazarkan anaknya nanti secara mutlak, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai khadam. Pantas saja Hannah merasa khawatir sebab sebelumnya belum pernah ada perempuan yang menjadi seorang khadam.

Hannah khawatir karena banyak hal tabu masyarakat saat itu yang menganggap perempuan hanya akan mengotori masjid ketika menjadi khadam. Terutama saat sedang datang bulan atau haid.

liputanbangsa.com: Kisah Suhaib Ar Rumi, Rela Melepas Kekayaan Demi Keimanan

Allah Akhirnya Menerima Khadam Perempuan Bait al-Muqaddas

Meskipun sebelumnya tidak ada khadam perempuan, namun ternyata Allah SWT berkehendak lain. Sebab, Allah SWT telah menerima kehadiran putri yang Hannah lahirkan, yaitu Maryam, menjadi seorang khadam Masjid Bait al-Muqaddas.

Mulai saat itu, Hannah telah ridha memiliki anak perempuan dan ia mencintai apa yang sudah Allah SWT karuniakan padanya.

Adapun hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Hannah istri Imran ini yaitu ketaatannya pada Allah SWT dan kesabarannya dalam menghadapi cobaan. (R10/HR-Online)

Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *