PADANG, liputanbangsa.com – Sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera Barat alami kekeringan akibat kemarau yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, terdapat empat wilayah yang mengalami kekeringan hingga krisis air bersih, yakni Pengambiran, Mato Aie, Jondul Rawang, dan Koto Kaciak.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar, Ilham Wahab mengatakan air bersih mulai disalurkan ke rumah-rumah penduduk sejak Jumat 26 Juli 2024.
“Satu trip suplai air mampu membawa sekitar 5.000 liter air bersih, dan rata-rata 10.000 liter air didistribusikan untuk sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang membutuhkan,” katanya, Selasa (30/7/2024).
Ia menyebut potensi hujan di Sumatera Barat hingga Agustus masih sangat kecil, suhu rata-rata pada siang hari mencapai 32°C.
“Sesuai informasi dari BMKG, sampai Agustus potensi hujan di Sumbar masih kecil” ujarnya.
Untuk mengatasi kekeringan, Ilham menghimbau masyarakat untuk bijak dalam penggunaan air bersih kemudian menghindari pembakaran sampah di semak-semak atau perkebunan untuk mencegah kebakaran lahan.
“Kemarau ini sangat berpotensi menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di semak-semak, perkebunan, atau ladang untuk menghindari potensi kebakaran,” ia menambahkan.
Selain BPBD Sumbar, BPBD Kota Padang juga menyalurkan air bersih kepada warga.
Hari ini, Selasa (30/7/2024) BPBD Kota Padang menyalurkan air bersih untuk 150 KK yang terdampak kekeringan di Bukit Gado-Gado.
(ar/lb)