Polisi Masih Siaga di Perbatasan Jogja Usai Bentrok PSHT-Brajamusti – Liputan Online Indonesia

bentrokPolisi Masih Siaga di Perbatasan Jogja Usai Bentrok PSHT-Brajamusti.Foto:dok.kompas.com

YOGYAKARTA, liputanbangsa.com – Polresta Yogyakarta masih terus siaga untuk melakukan pengamanan menyusul insiden bentrok yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6).

Polisi menyebut tawuran itu melibatkan sejumlah simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, Brajamusti hingga masyarakat.

Pengamanan imbas tawuran dibarengi dengan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang dilaksanakan setiap malam.

“Keterkaitan dengan kasus ini (tawuran) ya perbatasan-perbatasan kita tingkatkan patroli jadi jangan sampai kita kecolongan lagi, jadi sampai terjadi keributan lagi,” kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo.

bentrok
Ratusan personil kepolisian saat mengamankan aksi tawuran PSHT dan Brajamusti Minggu (4/6/2023).Foto:dok.jawapos.com

Timbul menyebut penjagaan melibatkan jajaran Polsek dan meliputi seluruh wilayah yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta. Baik Kabupaten Bantul maupun Sleman. Hal ini menimbang banyaknya massa yang datang dari daerah tetangga sewaktu tawuran kemarin.

“Arah Klaten, Solo, itu kita jaga semua, pintu-pintu masuk kota kita jaga,” kata Timbul.

“Perbatasan, jadi kalau ada massa sedikit kita langsung informasikan posko supaya cepat tindak lanjutnya. (Penjagaan) sampai semua benar-benar meredam,” lanjut dia.

Sebelumnya, Polda DIY menyebut telah mengamankan 352 orang diduga terlibat tawuran di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY, Minggu (4/6).

Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra enggan merinci siapa atau pihak mana yang dibawa ke Mapolda DIY tersebut. Ia hanya menyebut ratusan orang ini tak hanya berasal dari DIY, namun juga asal wilayah-wilayah perbatasan seperti Klaten, Solo, dan Boyolali.

“Intinya adalah melakukan pengamanan massa tersebut agar tidak menjadi korban ataupun tidak menjadi pelaku,” kata Nuredy.

Ratusan orang itu telah dipulangkan dan tidak dikenai wajib lapor. Sementara polisi masih melakukan penyelidikan terkait pemicu insiden tawuran yang melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, hingga masyarakat tersebut. (heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *