GINAYAR, liputanbangsa.com – Ibu dan anak asal Ukraina berinisial SB dan BS (7) tinggal di rumah warga Ubud, Gianyar, Bali, saat kehabisan uang.
Warga setempat memenuhi kebutuhan sehari-hari ibu dan anak yang kerap disapa ‘Kocong’ tersebut.
“Ada warga lokal yang menampung dua warga Ukraina ini untuk tinggal,” kata Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra di kantornya, Kamis (8/8/2024).
Ridha mengatakan SB dan Kocong terpaksa ditampung warga setempat karena kehabisan uang selama tinggal di Bali. Sementara, ayah anak itu berada di Norwegia.
Tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Kocong maupun SB. Hanya, izin tinggal ibu dan anak itu sudah habis sehingga mereka overstay 191 hari.
“Dia (SB) mengaku kehabisan uang dan tidak ada itikad baik untuk memperpanjang visanya,” kata Ridha.
Salah satu warga Ubud yang menampung Kocong dan ibunya adalah Gusti Made Ratnawati. Pemilik homestay di Tebasaya, Ubud, itu menjelaskan Kocong kerap bermain layaknya anak zaman dulu yang belum mengenal gawai.
“Jalan kaki jauh, main pasir, anaknya polos sekali dan apa adanya,” kenang Ratnawati, Senin (5/8/2024). Kocong menjadi penghibur warga setempat karena tingkahnya yang polos.
Ratnawati menerangkan ia sempat menengok Kocong saat dia ditahan oleh imigrasi. Perempuan itu membawakan bocah Ukraina itu baju dan makanan.
SB enggan menjawab mengapa dia tidak memperpanjang izin tinggalnya. Dia hanya mengaku suka tinggal di Bali.
“Indonesia memang bagus, tapi Bali ada di hati kami,” kata ibu Kocong tersebut.
Dengan semua hal yang dialami, SB tidak kecewa. Menurutnya, Indonesia, khususnya Bali, menjadi rumah kedua.
Kocong dan ibunya akhirnya dipulangkan ke Ukraina dari Bali dengan penerbangan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (8/8/2024), pukul 10.00 Wita.
“Bagi kami orang Ukraina, hanya ada cinta dan persahabatan untuk Indonesia,” imbuh SB.
(ar/lb)