JAKARTA, liputanbangsa.com – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) saat ini diketahui sedang merancang ulang implementasi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) agar dapat lebih efektif mendukung prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“LPDP memang sedang dalam proses untuk penataan kembali, memastikan bahwa bagaimana LPDP menunjang program pemerintah yang dicanangkan Presiden Prabowo,” kata Mendiktisaintek Satryo dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, melansir Antara, Rabu 6 November 2024.
Dia menjelaskan, program-program prioritas tersebut meliputi perwujudan swasembada pangan, swasembada energi, ketersediaan air, hilirisasi, pembangunan perekonomian delapan persen, dan tujuan pembangunan pada 2029.
Satryo juga mengungkapkan, LPDP akan difokuskan untuk keilmuan sains dan teknologi atau sesuai dengan fokus program Presiden Prabowo Subianto.
“Yang utama itu (Saintek) kemudian dalam bidang lain kalau ada yang menonjol dan patut didanai kita danai,” ucap dia.
Meski ada refocusing sasaran penerima beasiswa, Satryo mengklaim tidak akan ada pengurangan jumlah penerima beasiswa secara dari tahun sebelumnya. Justru, kata dia, pemerintah sedang mengupayakan untuk menambah jumlah penerima LPDP.
“Kalau jumlah kita naik, tiap tahun naik terus, fokusnya saja (yang berubah),” terang Satryo.
Berikut sederet pernyataan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro terkait program beasiswa LPDP terkini di era Presiden Prabowo Subianto.
1. Sebut Kini Sedang Tata Ulang LPDP
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah menata ulang implementasi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) agar mampu menunjang pelaksanaan dan pencapaian program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“LPDP memang sedang dalam proses untuk penataan kembali, memastikan bahwa bagaimana LPDP menunjang program pemerintah yang dicanangkan Presiden Prabowo,” kata Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Ia menyampaikan program-program tersebut meliputi perwujudan swasembada pangan, swasembada energi, ketersediaan air, hilirisasi, pembangunan perekonomian delapan persen, dan tujuan pembangunan pada tahun 2029.
2. Sebut LPDP Akan Difokuskan Dukung Program Prabowo, Utamakan Sains dan Teknologi
LPDP Hunter UIN Jakarta bangkitkan gairah semangat para mahasiswa untuk mengejar beasiswa LPDP.
Kemudian, Mendiktisaintek Satryo mengutarakan, ke depan LPDP akan difokuskan untuk mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto.
“Ke depan itu difokuskan untuk mendukung programnya pak presiden, swasembada pangan, swasembada energi, ketersediaan air, dan hilirisasi,” kata dia.
Satryo juga mengungkapkan, LPDP akan difokuskan untuk keilmuan sains dan teknologi atau sesuai dengan fokus program Presiden Prabowo Subianto.
“Yang utama itu (Saintek) kemudian dalam bidang lain kalau ada yang menonjol dan patut didanai kita danai,” terang dia.
3. Klaim Tak Akan Ada Pengurangan, Malah Bertambah
Meski ada refocusing sasaran penerima beasiswa, Mendiktisaintek Satryo mengklaim tidak akan ada pengurangan jumlah penerima beasiswa secara dari tahun sebelumnya.
Justru, Satryo menyebut pemerintah sedang mengupayakan untuk menambah jumlah penerima LPDP.
“Kalau jumlah kita naik, tiap tahun naik terus, fokusnya saja (yang berubah),” kata dia.
Adapun, beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan salah satu peluang beasiswa paling diminati di Indonesia, khususnya untuk pendidikan S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Beasiswa ini memberikan dukungan finansial lengkap yang meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, dan tunjangan lainnya.
Agar bisa mendaftar, calon pendaftar harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat.
4. Tegaskan Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus ke Indonesia, yang Penting Merah Putih
Mendiktisaintek Satryo menegaskan alumni beasiswa LPDP dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi.
“Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri, atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” kata dia.
Dia menambahkan ketidakharusan penerima beasiswa LPDP untuk kembali mengabdi di tanah air dikarenakan kondisi dalam negeri yang menurutnya belum optimal dalam menyediakan wadah sekaligus peluang untuk berkarya dan mengabdi sesuai keahlian masing-masing.
Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bersinergi membangun industri dalam negeri yang nantinya mampu menampung keahlian serta gelar pendidikan para alumni LPDP dari universitas luar negeri.
5. Harap Masyarakat Tak Sebut LPDP Merugikan
Mendiktisaintek Satryo juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menganggap pemberian beasiswa pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, seperti Program LPDP sebagai sesuatu yang merugikan, sebab investasi dalam bidang pendidikan tidak pernah memberikan kerugian.
“Memang menghabiskan duit? Tidak juga. Investasi pendidikan tidak pernah rugi. Jangan dihitung pulang atau tidak. Dia punya karir, punya prestasi kan tidak menganggur, dia bekerja, punya pengetahuan, penghasilan yang baik. Kenapa tidak?,” jelas dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan saat ini pihaknya sedang meneliti secara seksama terhadap penggunaan dana LPDP berbasis data, dan melakukan analisis berbasis pengeluaran dan manfaat yang didapatkan atau cost-benefit analysis.
“Alokasi dana (LPDP) itu memang perlu kita lihat kembali, apakah dana yang sekarang dipakai, misalnya bahwa kebanyakan dana dipakai untuk program magister itu apakah optimal atau tidak,” katanya.
Stella menekankan asas dari suatu hal yang optimal adalah berkeadilan dan berkualitas, sehingga kedua faktor tersebut juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam pengkajian ulang ini.
“Sebentar lagi akan kami keluarkan temuan dan rekomendasi kami, bagaimana untuk bisa mengoptimalkan dana LPDP supaya jelas,” tegas Stella.
(ar/lb)