liputanbangsa.com – Kematian ajudan Kapolda Gorontalo, Briptu RF masih meninggalkan tanda tanya. Diketahui Briptu RF diduga bunuh diri setelah ditemukan warga dalam kondisi telah meregang nyawa dalam mobil dinas yang terparkir di Jalan GORR, Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Saat ditemukan pada hari Sabtu (25/3) sekitar pukul 05.35 WITA, pada tubuh korban terdapat luka tembak di dada sebelah kiri yang diduga berasal dari senjata api miliknya.
Selain itu, di dalam mobil dinas yang dikendarai korban, polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis Glock, satu buah magazine kosong, dan lima butir amunisi kaliber 9 mm
Untuk mendalami kasus ini, Direktur reserse kriminal umum (Dirkrimum) Kombes Pol Nur Santiko beserta jajaran memeriksa sebanyak 10 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kematian staf Spripim Polda Gorontalo, Briptu RF.
“Saksi ada 10 orang terdiri dari lima dari masyarakat dan lima lagi rekan-rekan sejawat korban,” kata Kombes Pol Nur Santiko.
Santiko mengaku pihaknya sempat mengalami kesulitan untuk memulai penyelidikan kematian Briptu RF tersebut, lantaran, RF semasa hidup merupakan pribadi yang tertutup dan tidak mudah akrab dengan orang lain.
“Memang berapa hal kami merasa kebingungan dari mana harus kami melangkah. Pribadi yang bersangkutan cukup tertutup tidak banyak informasi yang dapat digali namun kemudian sedikit demi sedikit dapat terkuak,” jelasnya.
Melalui keterangan para saksi yang berupa para rekan korban mengaku sebelum ditemukan dalam keadaan tewas, Briptu RF sempat mengirimkan sejumlah konten-konten tentang kematian. Dari kesaksian rekan korban, Briptu RF juga pernah mengirimkan keluhan yang sedang ia rasakan tentang cinta terpendam dan kekecewaan.
“Ada informasi bahwa korban ini sering kirim-kirim yang tentang kematian. Kemudian ada keluhan perasaan tentang cinta terpendam dan kekecewaan,” bebernya.
Atas pengakuan para saksi tersebut, saat ini polisi masih mencari seorang wanita yang diduga sebagai kekasih korban yang selama ini telah berhubungan jarak jauh dengan RF untuk dimintai keterangan.
Polisi juga tengah mendalami motif dibalik kematian Briptu RF ini. Apakah memang benar karena asmara terpendam yang menyebabkan Briptu RF memilih mengakhiri hidupnya ataukah karena faktor lain.
“Korban ini menjalani hubungan jarak jauh atau bisa dikatakan LDR dan mengalami permasalahan. Korban mengenal seseorang yang ini masih kami dalami,” imbuhnya.
(heru/lbi)