SEMARANG, liputanbangsa.com – Baznas Jateng menunda bantuan untuk proposal-proposal yang mencurigakan kebenarannya.
Pihaknya selektif dalam memberikan dana bantuan khususnya renovasi untuk lembaga keagamaan seperti masjid, madrasah, dan pondok pesantren.
”Pernah ada bantuan yang kami tunda. Misal sekecamatan ada yang mengajukan empat proposal. Dibaca proposal hampir sama. Ini yang diberikan adalah uang zakat. Jangan sampai ada yang membuat kecurangan. Ada yang makelar proposal. Jelas dosa. Ada yang bikin proposal minta fee. Dipotong. Jangan sampai lah,” kata Kiai Darodji dalam Sosialisasi ZIS, Pembekalan dan Tasaruf Ashnaf Sabilillah (Lembaga Keagamaan) Baznas Jateng Periode IV 2024.
Dalam kesempatan itu, Baznas menyalurkan Rp2,77 miliar untuk renovasi 353 unit Lembaga keagamaan.
Dengan rincian madrasah 42 unit Rp 910 juta, masjid Rp 715 juta (29 unit), TPQ Rp 125 juta (6 unit), Pondok Pesantren Rp 585 juta (23 unit), dan mushala Rp 435 juta (20 unit).
”Bantuan untuk Lembaga keagamaan ini antre karena misalnya jumlah masjid di Jateng ada 50 ribu-an, mishala ada 80 ribu-an, dan ponpes juga ribuan.
”Nek ngajukke ya ngajukke sing jujur (kalua mengajukan proposal silakan dengan jujur). Pernah satu daerah dapat lima bantuan untuk RTLH. Sampai dua bulan gak dicakke. Ternyata uang dipakai untuk mantu. Ini kan nggak bener,” tegas Kiai Darodji.
Dijelaskan, dana zakat tersebut dari zakat PNS Pemprov Jateng. Pendapatan Rp 7 juta per bulan bayar zakat 2,5 persen. Saat pentasarufan, Baznas Jatim diundang karena bersamaan dengan studi tiru.
Baznas Jatim ingin belajar bagaimana kiprah Baznas Jateng dan hubungan baik dengan Pemprov sehingga mampu memberi manfaat besar baagi warga Jateng.
Kabiro Kesra Jateng, Tegoch Hadi Noegroho mewakili Pj Gubernur mengapresiasi Baznas Jatim yang melakukan studi tiru di Baznas Jateng.
”Inilah sinergi Pemprov dan Baznas Jateng. Sesuai visi misi presiden daerah harus kompak. Karena itu, mari terus sinergi guna mencapai visi misi. Terima kasih Baznas Jateng yang terus menurunkan angka kemiskinan di Jateng dan memberi berbagai pelatihan. Bantuan untuk Lembaga keagamaan itu tolong jangan disalahgunakan,” ungkapnya.
Diharapkan dengan bantuan ini tempat lembaga keagamaan seperti masjid, madrasah dan ponpes bisa nyaman.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Baznas Jateng Ahyani, serta jajaran wakil ketua Baznas Jateng, yakni Prof Dr Rozihan, KH Hadlor Ikhsan, KH Zain Yusuf, dan Sholahuddin Aly.
(ar/lb)