liputanbangsa.com – Bayi usia empat bulan bernama Alisa Hayana meninggal dunia karena lambatnya penanganan yang diberikan pihak rumah sakit. RSUD Tenriawaru Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) selaku pihak terkait meminta maaf atas peristiwa yang terjadi dan menjelaskannya.
“Dengan kejadian ini kami segenap Pihak RSUD menghaturkan permohonan maaf jika dalam pelayanan kami tidak maksimal baik itu dalam hal penyampaian informasi. Kami turut berdukacita atas kejadian ini,” kata Humas RSUD Tenriawaru Bone Andi Dedy Astaman, dikutip detikSulsel, Selasa (11/4).
Keluarga pasien dimintai surat rujukan oleh petugas sekuriti RS untuk membantu proses pendaftaran, menurut Dedy. Kala itu Dedy mengatakan keluarga pasien tak memberitahu jika anaknya dalam kondisi kritis dan butuh penanganan medis segera.
“Orang tua pasien menyampaikan kepada sekuriti untuk berobat dan tidak menyampaikan bahwa pasien dalam keadaan gawat. Makanya tindakan pada saat pasien datang untuk kedua kalinya pukul 11.30 Wita berbeda dan langsung diarahkan masuk dan membukakan pintu IGD agar dapat ditangani langsung oleh dokter dan perawat yang bertugas di IGD,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya tak menolak pasien karena surat rujukan memang bisa diminta untuk keperluan administrasi.
Namun, orang tua Alisa, Firmansyah mengatakan sekuriti rumah sakit memintanya mengambil surat rujukan di puskesmas terlebih dahulu, sehingga anaknya terlambat mendapatkan penangan dari dokter. Ia sampai meninggalkan anaknya yang sedang dalam kondisi kritis saat itu.
“Saya bawa anakku ke RSUD Tenriawaru, na bilang itu sekuriti mau ki apa, saya bilang mau ka berobat. Dia tanya mi rujukan, saya bilang ndak ada, na dia bilang kalau tidak ada rujukan tidak bisa,” kata Firmansyah, Senin (10/4). (afifah/lbi)